Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh Sekitar 5 Persen di Tahun 2024

Nusantaratv.com - 23 Januari 2024

Founder Core Indonesia, Hendri Saparini
Founder Core Indonesia, Hendri Saparini

Penulis: Arfa Gandhi

"Tetapi juga ada hal yang kita harapkan itu ada perbaikan yakni inflasi kita dengan inovasi sangat tinggi mulai dari covid kemudian pada saat terjadi konflik dimulai dari konflik Rusia dan Ukraina," jelas Hendri.

Namun Hendri menuturkan kalau inflasi di Indonesia itu sudah mulai mereda meski masih banyak hal yang mengganggu kestabilan ekonomi baik global maupun domestik.

"Tetapi sebenarnya inflasi itu sudah mulai merenda, tekanan inflasi global itu sudah mulai melambat kemudian juga ada hal-hal lainnya yang kita hadapi saat ini salah satunya adalah cuaca ekstrim yang itu dapat merubah coast production dari para pengusaha kita. Sebab tidak hanya karena harganya mahal tapi juga karena ada kebijakan-kebijakan Global yang berubah seperti misalnya Protectionism yang mengganggu global splicing yang membuat kita tidak mudah mendapatkan barang-barang dan di internal kita juga mendapatkan beberapa hal yang akan kita diskusikan termasuk inflasi luar negeri dengan inflasi di dalam negeri," jelas Hendri.

"Dalam kondisi seperti ini kita tidak perlu khawatir karena inflasi masih sekitar 3% dari tahun 2024 itu inflasi bisa terkendali karena ada daya beli yang masih cocok sehingga di mana dari segi deman akan ada pengurangan   walaupun dari sisi importir masih ada peningkatan dari harga kemudian juga ada perdagangan kalau kita melihat bahwa pertumbuhan ekonomi global kita melambat itu Iya, apakah kemudian berdampak terhadap ekonomi di Indonesia Iya, Tapi apakah dampaknya itu besar untuk Indonesia saya jawab tidak," beber Hendri Saparini.

Hendri juga memastikan kalau dampak ekonomi global berbeda disetiap negara, bahkan Indonesia dan Malaysia memiliki angka yang sangat jauh untuk terjadinya inflasi.

Apalagi Indonesia 2024 sudah tahu bahwa porsi konsumsi rumah tangga itu sekitar 55% porsi konsumsi dari pemerintah lewat APBN dan APBD yaitu sekitar 18 sampai 20% artinya 3/4 ekonomi  pergerakan ekonomi kita itu porsinya masih dibantu oleh masyarakat dan pemerintah. Artinya hanya 25% yang berpengaruh dari ekspor para investor global.

Antara Indonesia dengan Malaysia maka dampak ekonomi global sangat berbeda karena porsi perdagangan dan investasi di Malaysia terhadap PBB mereka jauh lebih besar dibandingkan Indonesia.

Di Indonesia 2024 kita sudah tahu bahwa porsi konsumsi rumah tangga itu sekitar 55% porsi konsumsi dari pemerintah lewat APBN dan APBD yaitu sekitar 18 sampai 20% artinya 3/4 ekonomi  pergerakan ekonomi kita itu porsinya masih dibantu oleh masyarakat dan pemerintah. Artinya hanya 25% yang berpengaruh dari ekspor para investor global.

"Jadi kalau kita analogika kan seperti antara Indonesia dengan Singapura itu luar biasa ekonominya. Bandung ndingkan Indonesia dengan Malaysia maka dampak ekonomi global sangat berbeda karena posisi perdagangan di Malaysia dari Indonesia," pungkas Hendri.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close