"Kami sekarang sangat senang dan bahagia, sekarang dari Rendang menuju Golo Nderu, jalan utama sedikit cepat dan mudah, karena jalan sudah diaspal. Sebelumnya, kondisi jalan bebatuan dan licin, kalau kami melintas sedikit lama, bisa mencapai satu jam, sekarang cuma 30 menit," tukasnya.
Kehadiran jalan lapen tersebut juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja pada saat proses pengerjaan. Pasalnya, pekerja berasal dari kampung Paka Pingga Desa Compang Kantar.
Hal itu diakui oleh Baltasar Nahas (43) asal Dusun Paka Pingga. Baltasar kepada media ini mengaku ikut bekerja saat proses pembangunan jalan ini.
"Kami semua kerja dengan HOK yang disediakan oleh Desa," ungkapnya.
Hal itu dibenarkan oleh ketua TPK, Yanto Rudi Haryono. Kata Yanto, penyerapan tenaga kerja pada saat proses pengerjaan proyek jalan tersebut melibatkan warga desa, khusus dusunnya dari Paka Pingga.
"Pada saat pengerjaan, yang turut bekerja, adalah warga dusun Paka Pingga. Hal itu sudah ditetapkan pada kesepakatan sebelumnya. Pada saat pengerjaan jalan di Kampung Nehos, yang berekja adalah warga kampung Nehos. Begitu juga di kampung Golo Nderu," terangnya.