Untuk mewujudkan cita-cita ini, pihaknya terus bersinergi dengan Kementan agar selalu memberikan dan membina para petani kopi Manggarai. Pembinaan yang dimaksud adalah bagaimana supaya Petani bisa membuat kemasan kopi yang menarik, bagaimana pemasarannya, peremajaan kopi dan pembinan lainnya, sehingga pada saatnya kopi Manggarai memenuhi Standar Pasar.
“Tolong bina dan dampingi kami Pak Menteri, supaya petani ini bisa eksis,” pinta Julie
Pihaknya juga terus bekerjasama dengan para pihak diantaranya dengan Keuskupan Ruteng dan puluhan Petani Kopi di Manggarai Raya untuk pengembangan edu-ekowisata yang mana prosesnya dari hulu sampai hilir. Dimana kopi akan dikembangkan dan bernilai pariwisata. Upaya ini dilakukan supaya Kopi Manggarai dijadikan Kopi Agrowisata.
Baca Juga: Dekranasda NTT Berencana Kembangkan Bambu di Kabupaten Ngada
Turut hadir Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, SE, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Kementerian Pertanian Ir. Hendratmojo Bagus Hudoro, M.Sc (via zoom), anggota DPRD Manggarai Barat Benediktus Nurdin, ST, Wilhelmus Syukur, SE, Yopie Widiyanti, Stafsus Bupati Anggalus Gapul, dan Plt. Kadis Tanaman Pangan, holtikultura dan perkebunan Laurensius Halu, SST
Adapun materi bimtek diantaranya, Success Story Kopi oleh Bony Oldam Romas (Pegiat Kopi, MPIG), upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Kopi, Penanganan Pascapanen Kopi yang baik dengan pemateri Djoko Sumarno (Puslitkoka)
Para petani kopi yang ikut kegiatan ini merupakan utusan dari 12 Kecamatan se -Manggarai Barat.***