Covid-19 Menyebar Luas Pada Populasi Rusa di AS, Bikin Ilmuwan Deg-degan

Nusantaratv.com - 16 November 2021

Rusa berekor putih. (Unsplash, Scott Carroll)
Rusa berekor putih. (Unsplash, Scott Carroll)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Virus corona (Covid-19) telah menyebar secara signifikan di antara rusa berekor putih di Amerika Serikat (AS).

Kondisi ini semakin meningkatkan kekhawatiran di kalangan para ahli tentang penularan Covid-19 dari hewan ke manusia. Hal itu berdasarkan pada temuan terbaru.

Dikutip dari Al Arabiya, Selasa (16/11/2021), para dokter hewan di Pennsylvania State University di AS telah menemukan infeksi Covid-19 aktif pada setidaknya 30 persen rusa berekor putih di seluruh Negara Bagian Iowa sepanjang 2020.

Hal itu terungkap melalui penelitian mereka berjudul 'Multiple spillovers and onward transmission of SARS-Cov-2 in free-living and captive White-tailed deer'.

Temuan itu juga diverifikasi oleh para ilmuwan AS di National Veterinary Services Laboratories. Mereka setuju dengan penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada Agustus lalu, yang menunjukkan 40 persen populasi rusa di wilayah Barat Tengah dan Timur Laut AS memiliki antibodi SARS-CoV-2, virus penyebab infeksi Covid-19.

Para ahli kini khawatir jika hewan-hewan itu dapat membawa virus tanpa batas. Mereka khawatir hal ini dapat menyebabkan penularan virus dari hewan ke manusia.

"Jika virus memiliki peluang untuk menemukan inang alternatif selain manusia, yang kami sebut reservoir, itu akan menciptakan tempat berlindung yang aman di mana virus dapat terus beredar bahkan jika seluruh populasi manusia menjadi kebal," terang rekan peneliti dalam studi tersebut sekaligus ahli virologi veteriner di Penn State University Suresh Kuchipudi, kepada NPR news.

"Sehingga menjadi semakin rumit untuk mengelola atau bahkan membasmi virus tersebut," lanjutnya.

"Jika kita ingin terus proaktif tentang varian yang muncul - dan tidak terkejut dengan yang tiba-tiba muncul - ada kebutuhan mendesak untuk terus memantau SARS-CoV-2 pada satwa liar, terutama pada hewan yang dapat berfungsi sebagai reservoir, seperti rusa," tambah Kuchipudi.

Sedangkan ahli mikrobiologi di Penn State yang juga salah satu pemimpin penelitian itu, Vivek Kapur mengatakan cukup mengejutkan ketika timnya menemukan betapa banyak kasus positif Covid-19 yang terdeteksi melalui pemeriksaan kelenjar getah bening hampir 300 rusa. Di mana sebanyka 100 ekor di antaranya merupakan rusa liar.

"Jadi, rusa-rusa ini adalah rusa jalanan atau rusa yang hidup bebas yang dibunuh oleh pemburu (untuk dimakan)," jelas Kapur.

Dan, ketika populasi hewan berubah menjadi reservoir Covid-19, hal itu akan mempersulit strategi pengendalian virus yang sudah dirancang oleh para pemangku kepentingan. Di sisi lain, masih belum diketahui pasti apakah rusa berekor putih adalah reservoir Covid-19 yang sebenarnya.

Kapur mengatakan penelitian itu tidak menjelaskan tentang apakah jenis rusa itu benar-benar dapat menularkan virus dan mempertahankan penularan di lapangan, dan apakah mereka dapat menginfeksi manusia. "Itu semua adalah pertanyaan yang sangat penting yang masih belum terjawab," imbuhnya.

Menurut Informasi Kontrol Satwa Liar, ada sekitar 25 juta rusa di AS, dan jumlahnya terus meningkat.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close