Bicara dengan Biden, PM Israel Ucapkan Selamat atas Serangan AS yang Tewaskan Pemimpin ISIS

Nusantaratv.com - 07 Februari 2022

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. (EPA/Daily Sabah)
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. (EPA/Daily Sabah)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett pada Minggu (6/2/2022) mengucapkan selamat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas serangan mematikan yang menewaskan pemimpin ISIS Abu Ibrahim Al Hashimi Al Qurayshi, pekan lalu. 

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan dalam pembicaraan telpon itu Bennett menyampaikan pada Biden, "Berkat operasi berani pasukan Amerika itu, dunia kini menjadi tempat yang lebih aman", seperti dikutip dari The  Associated Press (AP), Senin (7/2/2022).

Selain itu, kedua pemimpin juga membahas aktivitas militer Iran di Timur Tengah, dan upaya internasional untuk memblokir program nuklir Iran. Israel dan Iran adalah musuh bebuyutan, dan Israel telah menyuarakan keprihatinan kepada Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional 2015 yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

JCPOA atau Rencana Aksi Komprehensif Gabungan adalah kesepakatan yang dicapai pada 2015, di mana Iran setuju untuk menyudahi kegiatan nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sejumlah sanksi, termasuk sanksi ekonomi. Pemerintah AS di bawah pemerintahan Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu secara sepihak pada 201. 

Menanggapi hal itu, Iran melanjutkan kembali sebagian kegiatan nuklirnya dan pada Juli 2019 melanggar kesepakatan JCPOA dengan melampaui batas pengayaan uranium dan tingkat persediaan nuklirnya. Iran memperkaya uranium hingga 60 persen dan memperluas persediaannya di luar batas yang diijinkan dalam JCPOA.

Israel sendiri keberatan dengan kesepakatan awal dan percaya setiap upaya untuk memulihkannya tidak akan mencakup perlindungan yang cukup untuk mencegah Iran mengembangkan kemampuan senjata nuklir. Israel juga mengatakan kesepakatan apa pun harus membahas aktivitas militer Iran di seluruh kawasan serta pengembangan rudal jarak jauh yang mampu menyerang Israel.

Pada Minggu (6/2/2022), Bennett mengatakan Israel mengamati dengan seksama negosiasi kekuatan dunia dengan Iran di Wina, tetapi menegaskan kembali posisinya di mana Israel tidak terikat oleh kesepakatan yang dicapai oleh mereka. 

Israel telah berulang kali mengancam akan menyerang Iran jika dianggap perlu untuk menghentikan program nuklir negara itu. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

"Siapa pun yang berpikir kesepakatan seperti itu akan meningkatkan stabilitas adalah salah. Israel berhak untuk bertindak dalam hal apapun, dengan atau tanpa kesepakatan," tukas Bennet kepada anggota kabinetnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close