Badan-badan PBB Minta Hentikan Serangan Terhadap Perawatan Kesehatan di Ukraina

Nusantaratv.com - 14 Maret 2022

Pemandangan rumah sakit yang rusak di tengah konflik Rusia-Ukraina di kota Volnovakha, Oblast Donetsk, Ukraina pada 12 Maret 2022. (Anadolu Agency)
Pemandangan rumah sakit yang rusak di tengah konflik Rusia-Ukraina di kota Volnovakha, Oblast Donetsk, Ukraina pada 12 Maret 2022. (Anadolu Agency)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dua badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lainnya meminta penghentian segera semua serangan terhadap perawatan kesehatan di Ukraina.

"Hari ini, kami menyerukan penghentian segera semua serangan terhadap perawatan kesehatan di Ukraina," kata WHO, Dana Anak-anak PBB (UNICEF), dan Dana Kependudukan PBB (UNFPA), seperti dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (13/3/2022).

"Di Ukraina, sejak awal perang, 31 serangan terhadap perawatan kesehatan telah didokumentasikan melalui sistem pengawasan WHO untuk serangan terhadap perawatan kesehatan," lanjutnya.

"Serangan ini telah menyebabkan setidaknya 12 kematian dan 34 luka-luka dan akses yang terpengaruh dan ketersediaan layanan kesehatan penting," tambah badan-badan PBB itu.

Mereka mengatakan dalam 24 insiden, fasilitas kesehatan rusak atau hancur, sedangkan dalam lima kasus, ambulans rusak atau hancur. Mereka mengungkapkan menyerang yang paling rentan, yakni bayi, anak-anak, wanita hamil, dan mereka yang sudah menderita sakit dan penyakit, dan petugas kesehatan mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk menyelamatkan nyawa, adalah tindakan kekejaman yang tidak berbudi.

WHO mengatakan sedang memverifikasi laporan serangan lebih lanjut meskipun ada seruan untuk perlindungan perawatan kesehatan. "Serangan terhadap perawatan kesehatan dan petugas kesehatan secara langsung berdampak pada kemampuan orang untuk mengakses layanan kesehatan penting, terutama wanita, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya," terang pernyataan itu.

Badan-badan PBB mengatakan lebih dari 4.300 kelahiran telah terjadi di Ukraina sejak dimulainya perang, dan 80.000 wanita Ukraina diperkirakan akan melahirkan dalam tiga bulan ke depan.

Oksigen dan pasokan medis, termasuk penanganan komplikasi kehamilan, hampir habis, badan-badan PBB memperingatkan. "Sistem perawatan kesehatan di Ukraina jelas berada di bawah tekanan yang signifikan, dan keruntuhannya akan menjadi bencana. Setiap upaya harus dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi," ungkap badan-badan PBB itu.

"Sangat penting bahwa aktor kemanusiaan memiliki akses yang aman dan tanpa hambatan untuk menjangkau semua warga sipil yang membutuhkan di mana pun mereka berada," tukas badan-badan PBB itu.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close