Nusantaratv.com - Amerika Serikat (AS) pada Rabu (31/3/2022) mengatakan, Rusia bakal merekrut pejuang dari Libya guna memperkuat posisinya di sekitar Kiev, ibu kota Ukraina.
Negara Paman Sam itu menyebut, sekitar 20 persen pasukan Rusia di sekitar Kiev, diposisikan ulang di tempat lain. "Kami telah melihat, selama 24 jam terakhir, reposisi sebagian kecil pasukan yang telah disusun Rusia melawan Kiev. Mungkin sekitar 20 persen. Kami menilai beberapa memposisikan ulang ke Belarus," kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga: Vladimir Putin Ditipu Penasihat Militernya Soal Kemampuan Militer Rusia Terkait Perang di Ukraina
Kirby mengatakan tidak ada pasukan yang direposisi kembali ke pangkalan mereka. "Itu bukan poin kecil. Jika Rusia serius tentang de-eskalasi karena itu klaim mereka, maka harus mengirim mereka (militer Rusia) pulang," tambahnya.
Dikatakannya, Rusia masih melakukan serangan udara dan darat di Kiev. "Serangan udara belum berhenti. Jadi, Kiev masih sangat terancam," imbuhnya.
Kirby menegaskan Rusia tampaknya fokus menyerang Donbas. Dia menambahkan tentara bayaran Rusia Wagner Group telah mengerahkan sekitar 1.000 pejuang ke wilayah Donbas.
Dalam perkembangan terbaru, Kirby mengatakan Grup Wagner sekarang berupaya untuk merekrut tentara bayaran dari Libya. Pentagon sebelumnya mengatakan memiliki indikasi perekrutan dari Suriah.
Di sisi lain, seorang pejabat pertahanan mengatakan perkembangan terbaru lainnya yang diamati yakni pasukan Rusia 'berjalan menjauh' dari pembangkit listrik Chernobyl dan pindah ke Belarus.