Nusantaratv.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut 48 persen dari total 580 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI parpol berlambang Banteng moncong putih yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berstatus kader muda atau berusia di bawah 45 tahun.
Bacaleg PDIP juga berasal dari berbagai kalangan profesi, termasuk purnawirawan untuk isu pertahanan keamanan, hingga pakar geologi seperti Mbah Rono.
Hasto mengatakan itu saat konferensi pers setelah DPP PDIP menyetor nama bacaleg DPR RI ke kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2023).
“Mengingat partai juga melalukan kaderisasi secara sistematis, dari kalangan muda di bawah usia 45 tahun ada sekitar 48 persen. Jadi, di bawah usia 45 tahun ada 48 persen sebagai komitmen bagi PDIP,” kata Hasto dalam konferensi pers.
Menurut Hasto, kader muda PDIP tetap menjalani pengkaderan secara berjenjang demi memahami fungsi kedewanan sebelum mereka didaftarkan sebagai bacaleg DPR RI.
“Tugas sebagai anggota dewan dipersiapkan untuk memahami fungsi legislasi, anggaran, pengawasan, fungsi representasi sehingga tidak hanya orang muda yang dicalonkan, tetapi mereka yang memang telah dipersiapkan,” lanjut dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.
Hasto melanjutkan PDIP yang memiliki konsentrasi di sektor pertahanan juga memasukkan beberapa tokoh berlatar belakang militer dan sosok dari kepolisian sebagai bacaleg DPR RI.
“Dalam konteks memperkuat pertahanan, juga direkrut purnawirawan TNI-Polri, misalnya dari inkumben ada Mayjen purnawirawan TB Hasanuddin, Mayjen purnawirawan Sturman Panjaitan. Kemudian dari TNI ada sebelas purnawirawan, seperti Letjen Purn Ganip Warsito, Laksamana Muda purnawirawan Yuhastihar, Laksamana Muda purnawirawan Agus Setiadji, Mayjen purnawirawan Gunawan Pakki, Mayjen purnawirawan Saud Tamba Tua, Letnan Jenderal purnawirawan Joppye Onesimus Wayangkau yang nanti ditugaskan di Papua Barat dan beberapa purnawirawan lainnya,” ujar Hasto.
“Dari Polri ada Brigjen pol purnawirawan Maruli Damanik, Brigjen pol purnawirawan Wagiman, dan juga dari inkumben Irjen pol purnawirawan Safarudin dan Irjen pol purnawirawan M Nurdin. Jadi, memang aspek pertahanan mendapat perhatian serius dari PDIP,” katanya.
Selain dari sisi TNI dan Polri, kata Hasto, PDIP menyertakan nama pakar pertanian, lingkungan hidup, dokter, ahli kesehatan dan hukum dalam daftar bacaleg DPR RI.
Hasto bahkan menyebut ada sosok pakar geologi masuk daftar bacaleg DPR RI dari PDIP, yakni Surono atau yang dikenal Mbah Rono.
Dia mengatakan masuknya nama Mbah Rono karena PDIP melalui ketua umum Megawati Soekarnoputri sangat perhatian terhadap isu pencegahan bencana.
“Dari akademisi direkrut beberapa pakar, pakar pertanian, lingkungan hidup, dan ada dari insinyur, dokter, ahli kesehatan, kemudian reformasi penguasaan teknologi, itu bergabung di PDIP, juga ada diplomat, dari ahli pertahanan, ahli hukum. Ada Mbah Rono yang dikenal pakar geologi karena partai, Ibu Megawati menaruh perhatian yang begitu serius terkait mitigasi bencana,” ujarnya.