Nusantaratv.com - Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi telah menewaskan setidaknya 165 pemberontak Houthi yang didukung Iran, pada Minggu (17/10/2021).
Ratusan pemberontak itu tewas dalam serangan udara di selatan kota medan pertempuran Marib. "Serangan itu menghancurkan 10 kendaraan militer dan menewaskan lebih dari 165 Houthi dalam 24 jam terakhir di distrik Abedia," kata koalisi, dikutip dari Arab News, Senin (18/10/2021).
Akibatnya, jumlah pemberontak Houthi yang tewas di daerah itu menjadi sekitar 1.000 dalam sepekan terakhir. Houthi memulai dorongan besar pada Februari untuk merebut Marib, benteng terakhir pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman utara yang kaya minyak.
Houthi telah memperbarui serangan mereka dalam beberapa pekan terakhir setelah jeda. Ada kekhawatiran khusus bagi sekitar 35.000 warga sipil di Abedia, tempat Houthi telah mengepung daerah itu dan menolak untuk mengizinkan pengiriman makanan, air minum, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Di sisi lain, Houthi menolak seruan baru dari Amerika Serikat (AS) untuk mencabut pengepungan Abedia, dan malah melancarkan serangan balasan terhadap penduduk setempat. Pejuang Houthi telah pergi dari rumah ke rumah di distrik itu untuk mencari pejuang dan tentara lokal yang menentang pendudukan mereka.
"Mereka menggerebek rumah, menculik sejumlah orang yang terluka, menjarah properti pribadi, termasuk kendaraan dan barang-barang rumah tangga, dan membakar tanaman," kata Organisasi Perlindungan Orientasi Sipil di Marib.
Unit khusus pemerintah untuk pengungsi internal mengatakan pada Minggu (17/10/2021) di mana lebih dari 20.000 warga sipil telah melarikan diri dari pertempuran di provinsi Marib dan Shabwa.
Baca Juga: Arab Saudi Kutuk Serangan Bom Sasar Masjid di Afghanistan
Puluhan ribu orang telah berlindung di kota Marib di tengah kekurangan akomodasi, makanan, dan obat-obatan yang parah. Unit khusus memperingatkan bahwa orang-orang di Abedia berisiko kelaparan.
"Banyak keluarga masih terjebak dan terkepung di distrik Abedia. Mereka menderita kondisi hidup yang buruk, tanpa akses ke layanan penyelamatan jiwa dasar minimum. Tidak adanya upaya kemanusiaan telah membuat kondisi kehidupan mereka semakin rumit," jelasnya.
"Para pejabat AS menuntut diakhirinya kekerasan. Kami menyerukan kepada Houthi untuk menghentikan serangan mereka di Marib, dan mendengarkan seruan mendesak dari seluruh Yaman dan masyarakat internasional untuk mengakhiri konflik ini dan mendukung proses perdamaian inklusif yang dipimpin PBB," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
Utusan AS untuk Yaman, Tim Lenderking, juga mengungkapkan keprihatinan tentang situasi kemanusiaan di Marib. "Pertempuran harus dihentikan dan Houthi harus memastikan akses kemanusiaan dan perlindungan sipil," tukasnya.