MUI Tetapkan Vaksin Zifivax buatan China Halal dan Aman Digunakan

Jakarta, Nusantaratv.com-Kini semakin banyak pilihan vaksin covid-19 yang dapat digunakan masyarakat. Pasalnya, Komisi Fatwa MUI baru saja menetapkan vaksin Zifivax yang diproduksi  Anhui China, halal dan aman digunakan. 

Penetapan itu tertuang dalam Fatwa MUI nomor 53 tahun 2021 tentang produk vaksin Covid-19 dari Anhui China dan ditetapkan pada tanggal 28 September 2021.

Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Dr Asrorun Niam Sholeh mengatakan sebelum akhirnya menetapkan vaksin Zifivax halal dan aman untuk digunakan, pihaknya terlebih dahulu melakukan beberapa penelitian dan pengkajian secara syar'i atas dasar auditing yang dilakukan tim auditor. 

Yang pertama, Vaksin Zifivax hukumnya suci dan halal.

"Kenapa karena dalam proses produksinya memenuhi standar halal dan tidak ditemukan penggunaan material yang haram dan atau najis. Dan dalam telaahan oleh tim auditor, tidak ditemukan pemanfaatan barang haram dan atau najis juga dalam proses produksinya," jelas Asrorun mengutip okezone, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Lagi, Indonesia Kedatangan 245.440 Dosis Vaksin AstraZeneca

Kedua, vaksin Covid-19 merk Zifivax ini, boleh digunakan dengan syarat terjamin keamanannya menurut ahli atau lembaga yang kompeten.

"MUI menetapkan produknya adalah halal dan suci tetapi tidak serta merta dapat digunakan maka kemudian kebolehannya sangat terkait dengan jaminan keamanan menurut ahli atau lembaga yang kredibel," ucapnya.

"Hari ini kita sampaikan kepada rekan-rekan dan masyarakat bahwa ada produk vaksin untuk kepentingan vaksinasi yang memenuhi standar halal dan toyib yaitu vaksin dari produk Anhui dengan merek dagang Zifivax," imbuhnya.

Hal ini, sambung Asrorun bertujuan untuk memperluas akses terhadap vaksin bagi masyarakat dan penyediaan vaksin yang cukup bagi masyarakat yang akan melakukan vaksinasi.

"Sehingga cakupan vaksinasi Covid-19 mencapai jumlah minimum untuk mewujudkan kekebalan kelompok disamping soal akselerasi pelaksanaannya juga jaminan ketersediaan vaksinasi yang halal dan toyib," pungkasnya.