Jadi Perempuan Tertinggi di Dunia, Rumeysa Gelgi: 'Berbeda Tidak Seburuk yang Anda Pikirkan'

Nusantaratv.com - Rumeysa Gelgi, wanita berusia 24 tahun asal Turki dinobatkan sebagai perempuan tertinggi di dunia oleh Guinnes World Record, pekan ini.

Perempuan yang memiliki tinggi 215,16 cm itu ingin menggunakan predikat tersebut dalam merayakan perbedaan. Ya! Kelebihan yang dimiliki Gelgi membuatnya menonjol, bahkan menjadi pusat perhatian. 

Gelgi lahir dengan Sindrom Weaver, penyakit genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan cepat di antara kelainan lainnya. Penyebab pasti Sindrom Weaver tidak diketahui, namun sejumlah peneliti meyakini jika ini adalah penyakit turunan.

Namun, dalam kasus Gelgi, tidak ada orang tua atau kakak laki-lakinya yang menderita sindrom tersebut. "Menjadi berbeda tidak seburuk yang Anda pikirkan. Itu bisa membawa Anda kepada kesuksesan yang tak terduga," kata Gelgi, dikutip dari Mirror, Jumat (15/10/2021).

Bagi Gelgi, ini adalah rekor dunia keduanya. Ketika berusia 18 tahun, dia pernah dikukuhkan sebagai remaja putri tertinggi yang masih hidup pada 2014. Perempuan yang biasanya bergantung pada kursi roda atau tongkat besi sebagai alat bantu untuk berjalan itu berharap dapat menggunakan gelarnya demi meningkatkan kesadaran tentang kelainan genetik langka seperti Sindrom Weaver. 

Baca Juga: Studi: Lamanya Siklus Menstruasi Jelang Menopause Bisa Prediksi Kesehatan Jantung

"Saya pribadi berpikir perbedaan dan fitur lain yang tampak seperti kerugian dapat diubah menjadi keuntungan jika Anda menginginkannya dan berusaha untuk itu. Itulah tepatnya yang saya lakukan," urainya.

Sementara itu, pria tertinggi di dunia, Sultan Kosen yang memiliki tinggi 251 cm pada 2018, juga dari Turki. Dan, Gelgi mengatakan, dia berharap bisa bertemu dengan Kosen secara langsung suatu hari nanti.

Diketahui, perempuan tertinggi yang pernah hidup adalah Zeng Jinlian, dari China. Dia memiliki tingi 246.3 cm, dan meninggal pada 1982.