Julie mengatakan, untuk mengembangkan potensi bambu di Kabupaten Ngada, pihaknya akan dibantu oleh Yayasan Bambu Lestari (YBL).
Lebih lanjut, Julie menjelaskan, dalam rangka pengembangan dan budidaya bambu tersebut pihaknya akan menggandeng ibu-ibu sebagai pelaku yang mengembangkan potensi bambu.
Mendukung pernyataan Ketua Dekranasda NTT tersebut, Bupati Ngada, Andreas Paru memberikan apresiasi terkait gagasan yang disampaikan Ketua Dekranasda dalam mengembangkan potensi bambu di Kabupaten Ngada.
Andreas menjelaskan, di Kabupaten Ngada sendiri terdapat 100 desa yang memiliki potensi bambu.
Untuk itu, pemerintah Kabupaten Ngada sudah meminta pemerintah desa untuk memanfaatkan semua potensi demi kesejahteraan masyarakat dan salah satunya adalah bambu.
“Bambu ini salah satu potensi, sehingga dana desa yang ada ini bisa dikembangkan untuk bambu” ujar Andreas.