Nusantara Economic Outlook 2025: Peneliti Chaoyang University Bicara Potensi AI di Dunia Ekonomi

Nusantaratv.com - 16 Maret 2025

Peneliti Chaoyang University of Technology, Rezy Eko Caraka Ph.D memberikan closing remark di Nusantara Economic Outlook 2025 di Ballroom Nusantara NT Tower, Jakarta
Peneliti Chaoyang University of Technology, Rezy Eko Caraka Ph.D memberikan closing remark di Nusantara Economic Outlook 2025 di Ballroom Nusantara NT Tower, Jakarta

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ternyata tak hanya bermanfaat memudahkan pekerjaan manusia, tetapi kemajuan teknologi ini juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan. 

Hal itu disampaikan Peneliti Chaoyang University of Technology sekaligus Peneliti Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rezzy Eko Caraka Ph.D dalam closing remarknya di Nusantara Economic Outlook 2025 di Ballroom Nusantara NT Tower, Jakarta, Jumat (14/3/2025). 

"Hari ini saya belajar banyak tentang dua topik yaitu tentang bagaimana menata strategi finansial dan sumber pertumbuhan ekonomi. Kemudian tentang hilirisasi industri dan energi berkelanjutan. Jadi kalau untuk sedikit remarks di sini mungkin saya akan highlight beberapa potensi AI," kata Rezzy Eko Caraka. 

Untuk pengembangan AI, kata Rezzy, ada empat regulasi. Yang menjadi highlight-nya adalah yang pertama tentang Surat Edaran Kementerian  Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 yang menetapkan prinsip-prinsip dasar etika dan juga penggunaan AI. 

Kemudian juga ada panduan kode etik AI dari OJK yang bertujuan untuk menjaga integritas, transparasi dan keadilan dalam penggunaan AI di sektor keuangan. Termasuk dalam layanan fintech dan juga perbankan. 

Lalu ada juga peraturan Dewan Pers yang baru dikeluarkan tahun ini. Mengatur penggunaan AI dalam industri jurnalistik. 

"Terutama ketika nanti menggenerate foto tentu ada prinsip-prinsip yang harus kita taati. Ada etikanya di sana seperti ekorasi, independensi dan juga keberimbangan beritanya," terangnya. 

Tak hanya itu, sambung Rezzy, akan dipakemkan juga tentang rencana regulasi khusus AI dari Kementerian Komunikasi dan Digital (dulunya Kominfo) yang akan menjadi langkah lebih lanjut  dalam mengatur beberapa berapa aspek di berbagai sektor termasuk industri, kesehatan dan juga administrasi pemerintahan. 

"Jadi harapannya adalah regulasi-regulasi ini menunjukkan bahwa AI bukan sekedar lagi inovasi dan juga teknologi. Kita di sini tentu ingin memaksimalkan sebuah benefit dan juga risiko yang harus kita minimalkan," kata Rezzy.

Untuk pengembangan AI sendiri, lanjut Rezzy, yang menjadi harapan penting adalah hadirnya LLM atau Large Language Model. 

"LLM itu yang sering bapak ibu gunakan seperti chat GPT atau Jimanai. Nah potensi di Indonesia sekarang ini adalah itu perlu kita kembangkan, perlu kita investasikan. Mungkin ada paten yang bisa kita hasilkan ataupun juga produk produk yang bisa kita maksimalkan dalam bentuk AI tersebut," paparnya. 

"Di bangsa Indonesia ini mungkin kita juga banyak potensi bahasa daerah yang bisa dimasukkan oleh LLM," imbuhnya. 

Lebih luas dari itu, AI juga banyak dikembangkan seperti person medicine yaitu  penggunaan DNA untuk obat-obat yang lebih presisi. 

"Jadi per individu. Jadi kalau mungkin sekadar yang konvensional kita mungkin makan obat tergantung penyakit. Tapi ini kita bisa melihat bagaimana dalam level individu tersebut berbasis DNA," ucapnya. 

AI juga memiliki manfaat penting di bidang energi. Untuk melihat bagaimana pemetaan potensi energi di Indonesia. Mungkin kalau nanti kita mau investasi di-era tertentu. Mana lebih cocok ketika nanti mau dibikin solar panel. 

"Atau daerah-daerah yang cocok ketika kita maksimalkan energi angin, udara di sana," tambahnya. 

Rezzy pun berharap Indonesia dapat mengembangkan dan berinvestasi di AI  untuk diterapkan di bidang-bidang berkelanjutan lainnya seperti di bidang energi, bisnis maupun di bidang pendidikan. 

Penyelenggaraan konferensi NEO 2025 kali ini turut didukung oleh berbagai perusahaan besar, di antaranya PT Pertamina Hulu Energi, PT PLN Persero, PT Freeport Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sinarmas Land, Telkom Indonesia, dan PT AMMAN Mineral International Tbk.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close