Nusantaratv.com-Pada Mei 2017, Presiden Joko Widodo mengendarai motor trail untuk meninjau secara langsung jalur baru sepanjang tujuh kilometer yang merupakan bagian dari ruas jalan Wamena-Mamugu 1 di Kabupaten Jayawijaya, Papua. Jalur ini, yang saat itu masih berupa tanah yang diperkeras dengan batu, menghadirkan tantangan tersendiri bagi Jokowi dan timnya. Mereka harus menghadapi kesulitan saat melintasi jalan tersebut untuk memantau pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung.
Meskipun pembangunan jalan ini masih dalam tahap awal, keberadaan jalur ini telah membuka potensi pengembangan bagi masyarakat dan wilayah Papua. Ruas jalan Wamena-Mamugu 1 merupakan bagian dari proyek ambisius pemerintah yang menargetkan pembangunan 4.300 kilometer jalan Trans Papua. Dari total 287 kilometer jalan yang menghubungkan Wamena ke Kenyam, baru 37 kilometer yang teraspal. Jokowi menegaskan, "Ini akan terus dikerjakan," menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur di Papua.
Untuk mengatasi tantangan medan yang berat, pemerintah bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam proses pembukaan lahan dan pengerjaan tahap awal. Setelah jalur berhasil dibuka, pekerjaan dilanjutkan oleh tim konstruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jokowi menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan TNI ini sangat penting untuk mempercepat proses pembangunan.
Hingga saat ini, sekitar 3.500 kilometer jalan Trans Papua telah dibangun. Selain itu, pemerintah juga telah mengembangkan sekitar seribu kilometer jalan di daerah perbatasan Papua, serta mendirikan sejumlah pos lintas batas untuk meningkatkan aksesibilitas. Salah satu landmark infrastruktur yang dibangun adalah Jembatan Youtefa, yang diresmikan pada 2019. Jembatan sepanjang 732 meter ini menghubungkan Holtekamp dan Hamadi di Jayapura, dan menjadi simbol kemajuan infrastruktur di Papua.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga berencana membangun segmen jalan Trans Papua Memberamo-Elelim, yang menghubungkan Wamena dengan Jayapura. Proyek ini, dengan anggaran Rp3,3 triliun, diharapkan selesai pada tahun 2026 dan akan menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua.
Jokowi menekankan bahwa Papua merupakan prioritas pemerintah dalam konteks pembangunan menyeluruh di seluruh Indonesia. Konsep pembangunan yang ia tawarkan berupaya untuk mengalihkan fokus dari Jawa dan kota-kota besar menuju perhatian yang lebih besar terhadap daerah-daerah terpencil.
"Pembangunan Indonesia sekarang bukan lagi jawasentris, tetapi indonesiasentris," ujarnya saat meresmikan Papua Youth Creative Hub di Jayapura pada Maret 2023.
Sebagai bentuk komitmen dan pengawasan, Jokowi meminta masyarakat Papua untuk turut serta dalam mengawasi pembangunan yang sedang berlangsung. Ia menegaskan pentingnya transparansi dalam penggunaan anggaran, yang telah mencapai Rp1.036 triliun dari berbagai sumber, termasuk pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan kota.
Baca juga: Peran Diplomasi Hilirisasi di Kancah Global
"Saya minta kepada masyarakat di Tanah Papua untuk terus mengawasi agar anggaran ini tidak disalahgunakan," katanya.
Papua, dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, menghadapi berbagai tantangan pembangunan selama bertahun-tahun. Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintahan Jokowi telah meluncurkan berbagai program dan kebijakan untuk mempercepat pembangunan. Salah satu langkah penting adalah Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2020, yang memberikan landasan hukum untuk mempercepat kemajuan di Papua.
Di akhir tahun 2021, Undang-Undang nomor 2 tahun 2021 juga disahkan sebagai revisi dari UU Otonomi Khusus Papua, yang bertujuan untuk melindungi hak-hak dasar orang asli Papua di berbagai aspek, termasuk ekonomi, politik, dan sosial-budaya. Jokowi juga mencatat bahwa selama menjabat, ia telah mengunjungi Papua sebanyak 19 kali, sebagai bentuk perhatian dan untuk memastikan bahwa proyek pembangunan berjalan dengan baik.
Pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Salah satu proyek besar adalah pembangunan jalan Trans Papua, yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, pembangunan jembatan, pelabuhan, dan bandara juga dilakukan untuk mendukung konektivitas di Papua.
Dengan perbaikan infrastruktur, diharapkan perekonomian daerah dapat tumbuh, dan masyarakat mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Dalam bidang telekomunikasi, pembangunan jaringan Palapa Ring Timur juga sedang dilakukan untuk meningkatkan konektivitas.
Di sektor transportasi, pemerintah telah merampungkan pembangunan sepuluh bandara, dengan enam di antaranya berada di Provinsi Papua. Di Kabupaten Jayapura, pelabuhan peti kemas juga sedang dibangun untuk meningkatkan mobilitas barang dan orang, sebagai bagian dari pelabuhan tol laut trayek Jayapura-Sorong-Merauke.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi lokal di Papua melalui program-program seperti Program Percepatan Pembangunan Ekonomi Papua (P3EP), yang mendukung petani dan nelayan. Selain itu, pengembangan UMKM menjadi prioritas, dengan pemberian pelatihan dan akses modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan segala upaya ini, Jokowi berharap Papua dapat menjadi daerah yang sejahtera dan mandiri, sehingga masyarakat Papua dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional.