Luhut Khawatir Dampak Pelemahan Ekonomi China Terhadap Indonesia

Nusantaratv.com - 02 Desember 2024

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan/ist
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kekhawatirannya atas dampak pelemahan ekonomi China terhadap perekonomian Indonesia.

Menurutnya pelemahan ekonomi China terindikasi dari kebijakan Pemerintah China saat ini memberikan stimulus sebesar 3,4 triliun dolar AS atau mencapai 19 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) China.

Hal itu disampaikan Luhut dalam sebuah forum di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN). 

“Pemerintah China itu memberikan stimulus sangat besar karena keadaan ekonominya tidak baik-baik saja,” kata Luhut dalam acara forum diskusi Penguatan Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Jakarta, Senin (2/12/2024) dikutip dari Antara. 

Luhut mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi China terus melambat sepanjang tahun 2024. Diketahui, pertumbuhan ekonomi China berada di level 5,3 persen pada kuartal I, lalu menurun ke 4,7 persen di kuartal II, kemudian kian melemah menjadi 4,6 persen di kuartal III 2024.

Perlambatan ini, menurut Luhut, disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kesulitan pemerintah daerah di China dalam menjual tanah dan keterbatasan akses pembiayaan, yang membuat aktivitas ekonomi di berbagai provinsi terhenti. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah China menggelontorkan stimulus hingga 3,4 triliun dolar AS.

Namun, ia menilai stimulus tersebut berpotensi berdampak pada negara mitra, termasuk Indonesia. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia perlu cermat mengamati dampaknya, terutama terkait risiko "oversupply" produk-produk impor China.

"Jadi harus ada give and take. Itulah kita mengukur seni yang saya bilang tadi, berapa banyak kita bermain. Itu harus kita jaga, jangan ada conflict of interest," terangnya.

Meski mewaspadai dampak perlambatan ekonomi China, Luhut menekankan pentingnya hubungan bilateral dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.

Ia mengapresiasi peran China dalam mendukung pembangunan di Indonesia, baik melalui investasi, teknologi, maupun tenaga kerja.

"Hubungan kita sama China, itu super penting juga. Tanpa China, kita enggak akan seperti hari ini. Itu kita harus akui. Ada investasinya, ada teknologinya, ada manusianya," ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut juga menyoroti tantangan jangka menengah yang dihadapi Indonesia. Di antaranya adalah ketahanan pangan global, perubahan iklim, transisi menuju ekonomi rendah karbon, disrupsi digital dan kecerdasan artifisial (AI), serta fragmentasi geopolitik.

Semua tantangan tersebut membutuhkan pendekatan yang hati-hati dan berbasis data. Oleh karena itu, Indonesia perlu terus memperkuat tata kelola dan memastikan kebijakan berbasis data yang akurat.


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close