Jatiuwung, Nusantaratv.com-Lantaran kesal karena pasar yang ditempati sejak enam bulan lalu sepi pembeli, sejunlah pedagang di Pasar Induk Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten membuang sayuran jualannya ke jalan di depan lapak dagangan mereka pada Senin (3/1/2022).
Menurut Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Abdul Majid penjualan mulai dirasakan sepi sejak lima bulan lalu, tepat satu bulan setelah para pedagang menempati pasar tersebut.
"Omzet di sini tidak ada. Kami sudah banting tulang bertahan lima bulan ini," ujar Abdul Majid.
Abdul Majid menyebutkan sepinya penjualan sayuran dan buah di Pasar Induk Jatiuwung diduga disebabkan karena keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi. Para pelanggan banyak yang datang ke Pasar Induk Tanah Tinggi yang sudah berdiri cukup lama.
Baca juga: 12,5 Ton Kakao Asal Bali Tembus Pasar Ekspor Amerika Serikat
Semula pasar itu direncanakan akan ditutup sesuai kebijakan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada 2018. Namun, sampai saat ini, Pasar Tanah Tinggi masih tetap beroperasi dan disebut membuat para pedagang Pasar Induk Jatiuwung merugi.
"Kami dulu jualan juga di sana (Pasar Induk Tanah Tinggi). Kami pindah ke Jatiuwung karena pemerintah mengatakan bahwa Pasar Tanah Tinggi akan ditutup. Itu kebijakan wali kota, dijanjikan tahun 2018," kata Abdul Majid, mengutip kompascom.
Para pedagangan di Pasar Induk Jatiuwung, meminta Wali Kota Arief mengambil sikap tegas terkait keberadaan dua pasar itu.
Mereka meminta agar pasar induk di Kota Tangerang hanya satu, yakni di Pasar Induk Jatiuwung.
"Kami jujur menderita dengan adanya dua pasar ini. Jadi kami pengin ada kepastian dari pemerintah. Kami sudah turuti permintaan pemerintah loh," kata Ade Safiyudin, salah satu pedagang di Pasar Induk Jatiuwung.