12,5 Ton Kakao Asal Bali Tembus Pasar Ekspor Amerika Serikat

Nusantaratv.com - 01 Januari 2022

Kakao fermentasi asal Bali diminati AS dan beberapa negara Eropa/ist
Kakao fermentasi asal Bali diminati AS dan beberapa negara Eropa/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Petani Kakao yang tergabung dalam Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) di Desa Devisa Jembarana Bali berhasil menembus pasar ekspor 12,5 ton kakao ke Amerika Serikat.  

Desa Devisa merupakan program yang digagas oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Sukses menembus pasar ekspor mancanegara Koperasi Kerta Semaya Samaniya sangat membanggakan. Pasalnya, selama 2021, para petani kakao ini mengalami penurunan tingkat produksi karena dampak dari fenomena La Nina.

Penurunan disebabkan terjadinya peningkatan curah hujan yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan rontoknya bunga dan bakal buah yang layu karena curah yang tinggi dan kondisi kebun yang lembab.

Volume biji kakao kering fermentasi yang dihasilkan mengalami penurunan sangat signifikan dari 48 ton di 2020 menjadi 24 ton tahun 2021.

Namun kondisi tersebut tak menyurutkan semangat juang para petani dan pengurus Koperasi KSS untuk terus mencari potential buyer dari luar negeri.

Sepanjang 2021 Koperasi KSS juga berhasil melakukan ekspor ke sejumlah negara wilayah Eropa seperti Belgia dan Belanda, Jepang, dan Amerika Serikat dengan total pengiriman mencapai 12,5 ton.

Baca juga: DKI Jakarta Ekspor 61,2 Ton Hasil Pertanian-Perikanan Senilai Rp907 Miliar

Dibandingkan dengan tahun 2020, Koperasi KSS di tahun 2021 ini mendapatkan peluang untuk masuk ke pasar Amerika Serikat.

Pencapaian positif tersebut tak terlepas dari pelatihan dan pendampingan yang diberikan LPEI kepada para petani kakao, anggota dan pengurus koperasi yang tergabung dalam Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) merupakan cikal bakal Desa Devisa Kakao Jembrana yang berlokasi di Desa Nusasari, Kabupaten Jembrana, Bali.

Terkenal dengan fermented cocoa bean atau biji kakao fermentasi, desa ini juga merupakan Desa Devisa pertama yang mendapat pendampingan dari LPEO atau Indonesia Eximbank.

Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto menyampaikan, meski di tengah situasi pandemi, LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan melalui program Jasa Konsultasi tetap aktif melakukan pendampingan secara intensif terhadap Desa Devisa binaan untuk mencari solusi terhadap apapun kendala yang mereka hadapi.

“Semoga di tahun 2022 komoditas Indonesia dapat terus meningkatkan daya saing di pasar global dan menghasilkan eksportir-eksportir baru melalui program Jasa Konsultasi LPEI,” ungkap Agus Windiarto, pada Sabtu (1/1/2022), mengutip kontanid.

Ketua Koperasi KSS, I Ketut Wiadnyana menyatakan peluang  sekaligus tantangan memasuki pasar AS berkaitan dengan adanya pemenuhan aturan Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.  Namun tantangan itu, mampu dipenuhi sehingga berhasil mengekspor kakao ke Negeri Paman Sam.

"Pada 2022 kami memiliki target setidaknya hasil produksi biji kakao fermentasi kering mencapai 75 ton dan kami juga sedang melakukan beberapa persiapan untuk ekspor ke Valrhona, Perancis," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])