Nusantaratv.com-Sebanyak enam menteri di Peru mendadak mundur massal dari jabatannya. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tindakan penggrebekan yang dilakukan kepolisian di rumah Presiden Peru Dina Boluarte, Senin (1/4/2024).
Penggrebekan dilakukan untuk menyelidiki asal muasal jam tangan mewah merk Rolex yang dipakai Boluarte saat hadir di sebuah acara.
Mundurnya enam menteri itu menambah ketidakstabilan politik di negara Amerika Selatan tersebut.
Para menteri memutuskan mundur termasuk menteri dalam negeri, menyusul penyelidikan atas tuduhan pengayaan ilegal oleh Presiden Dina Boluarte, yang sedang diselidiki atas jam tangan mewah Rolex miliknya.
Polisi dan jaksa menggerebek rumah dan kantor Presiden yang diperangi tersebut selama akhir pekan untuk mencari bukti asal usul tiga jam tangan Rolex. Penggeledahan dramatis terhadap kediaman Boluarte pada akhir pekan tidak menghasilkan temuan apa pun. Boluarte membantah melakukan kesalahan dan bersikeras bahwa dia membeli jam tangan itu dengan uangnya sendiri.
Menteri Dalam Negeri Victor Torres menjadi menteri pertama dari kabinet Boluarte yang memutuskan mundur pada Senin (1/4/2024). Langkahnya langsung diikuti menteri pendidikan dan menteri perempuan. Semuanya menyuarakan dukungan terhadap Boluarte, salah satunya menyebut penggerebekan polisi di rumah presiden "tidak perlu" dan "berlebihan".
"Saya akan pergi dengan damai dan tangan saya bersih," kata Torres kepada wartawan, sambil menegaskan bahwa pengunduran dirinya disebabkan oleh "masalah keluarga dan kesehatan," kata Torres dikutip dari Reuters, Selasa (2/4/2024).
Pada Senin malam, Boluarte mengumumkan tiga pengunduran diri tambahan dari kabinetnya, termasuk menteri produksi, perdagangan dan pertanian. Dia menunjuk enam menteri baru menggantikan sekitar sepertiga dari 19 orang kabinetnya dalam satu hari.
Di antara penunjukan baru tersebut, Walter Ortiz, yang sebelumnya memimpin unit kejahatan terorganisir di kementerian dalam negeri, kini akan mengambil alih jabatan menteri, pejabat penting keamanan yang bertanggung jawab atas kepolisian nasional.
Pengunduran diri ini terjadi ketika perdana menteri Boluarte, yang mulai menjabat bulan lalu, bertujuan untuk memenangkan suara dukungan dari Kongres, seperti yang biasa terjadi, dengan pemerintahan presiden khawatir bahwa badan legislatif yang dikuasai oposisi mungkin akan menolak dukungannya terhadap perdana menteri.
Sebagai mantan wakil presiden, Boluarte naik ke kursi kepresidenan pada akhir tahun 2022 sebagai presiden keenam dalam enam tahun setelah pemecatan dan penangkapan Presiden Pedro Castillo atas tuduhan pemberontakan dan konspirasi.
Dalam skandal 'Rolexgate' Boluarte dicurigai melakukan korupsi pasalnya dengan gaji hanya US$ 55.000 atau setara Rp 876,2 juta dia dianggap tidak akan mampu membeli tiga jam tangan mewah itu.
Boluarte yang berusia 61 tahun ini belum menjelaskan semuanya, selain menegaskan bahwa jam tangan mewah itu adalah hasil kerja kerasnya sejak muda.
Boluarte dijadwalkan memberikan keterangan resmi kepada para penyelidik pada Jumat (5/4) mendatang. Dia telah diinstruksikan untuk menunjukkan semua jam tangan Rolex miliknya saat memenuhi panggilan penyelidik.