Gara-gara Kebijakan Coba-coba Erdogan, Lira Turki 'Jungkir-balik'

Nusantaratv.com - 22 Desember 2021

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/ist
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan harus membayar mahal aksi eksperimentalnya dalam menjaga stabilitas mata uang Lira. Jurusnya menjinakkan inflasi dengan memangkas suku bunga acuan justru membuat Lira jungkir balik hingga menyentuh nilai tukar terendah sepanjang tahun.

Kini Erdogan  sedang mencoba mendongkrak lira melalui serangkaian langkah moneter yang tak biasa. Erdogan mengklaim langkah-langkah yang ditempuhnya bertujuan melindungi simpanan orang Turki dengan memberikan kompensasi atas dampak depresiasi lira pada simpanan mereka.

Awalnya, Lira sempat meroket dan sempat naik lebih dari 20 persen terhadap dolar AS. Namun, pada keesokan harinya lira kembali jatuh, turun lebih dari 6 persen.

Sejumlah analisa keuangan internasional menyoroti keputusan coba-coba Erdogan. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan baru tersebut pada akhirnya dapat merugikan Pemerintah Turki secara besar-besaran. Bahkan, Atilla Yesilada, Ekonom Turki sekaligus Analis untuk GlobalSource Partners mengecam keputusan tersebut.

"Tolong jangan minta saya untuk membuktikan bumi tidak datar setiap hari," cuit Atilla mengutip CNNIndonesiacom, Selasa (21/12).

Diketahui, ketidakstabilan Lira dipicu karena sikap Erdogan yang kerap mengintervensi kebijakan moneter bank sentral. Ia bahkan memecat petinggi bank sentral dan menteri keuangan Turki yang tidak sepaham dengannya.

Baca juga: Ini Kota dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Dunia

Erdogan menuding rontoknya ekonomi Turki merupakan buntut dari campur tangan pihak asing, sehingga negaranya kesulitan membangun kemandirian keuangannya.

Meski sempat menguat pada Senin lalu, namun secara tahunan nilai lira terjun bebas 40 persen terhadap dolar AS.

Ironisnya walau kebijakan ekonominya yang didasari oleh kepercayaannya dalam beragama ramai dikritik, Erdogan seolah tak mempedulikan. 

"Apa yang mereka katakan? Mereka bilang saya menurunkan suku bunga bank. Mereka seharusnya tidak mengharapkan apapun dari saya. Sebagai seorang Muslim, apapun ajaran Islam yang ada, itu yang akan saya lakukan. Inilah yang akan saya lanjutkan. Perintah ayat suci jelas," tandas Erdogan.

Inflasi Turki secara tahunan menyentuh level 21 persen pada November lalu. Para ekonom memproyeksikan inflasi bisa naik hingga 30 persen selama 6 bulan-9 bulan ke depan.

Namun demikian, bank sentral Turki memangkas suku bunganya selama 4 bulan berturut-turut. Biasanya, bank sentral bakal menaikkan suku bunga saat inflasi meroket guna mengerem ekonomi dari mulai tak terkendali.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close