DonCast: Pemangkasan Anggaran Besar-besaran Pemerintah Prabowo, Andrinof Chaniago: Fungsinya APBN Itu Belanja Solusi, Bukan Belanja Masalah!

Nusantaratv.com - 14 Februari 2025

Menteri PPN/Kepala Bappenas 2014-2019, Andrinof Chaniago dalam acara DonCast di Nusantara TV
Menteri PPN/Kepala Bappenas 2014-2019, Andrinof Chaniago dalam acara DonCast di Nusantara TV

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Di tiga bulan pertama kepemimpinannya Presiden Prabowo Subianto mengambil kebijakan penting yakni dengan melakukan pemangkasan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga. Pemerintah membutuhkan anggaran Rp306 triliun untuk menopang program makan bergizi gratis dan sejumlah program prioritas lainnya. 

Kebutuhan anggaran Rp306 triliun tersebut akan ditutup dari pemangkasan anggaran pemerintah pusat senilai Rp250 triliun dan Rp50 triliun dari anggaran yang dialokasikan ke daerah.  

Tepatkah kebijakan pemangkasan anggaran yang diambil pemerintah? Kebijakan apa yang sesungguhnya sedang dijalan pemerintah, pemangkasan anggaran, penghematan atau refocusing? Apa dampaknya terhadap target pertumbuhan ekonomi?

"Dua terakhir itu. Pertama dia refocuing. Kenapa? Karena jumlah agregat kan tetap. Engga disinggung-singgung itu akan diturunkan. Artinya defisit enggak akan dikecilkan. Artinya total rencana anggaran tetap sekitar 3.300-an triliun," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas 2014-2019, Andrinof Chaniago dalam acara DonCast di Nusantara TV yang dipandu jurnalis senior Nusantara TV Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer.  

"Nah kemudian disampaikan niat untuk melakukan penghematan. Penghematan ini kalau begitu kita artikan mendukung refocusing. Untuk lebih efisien mencegah pemborosan. Nah inilah yang harus nampak turun sampai ke bawah ke kebijakan yang lebih operasional," imbuhnya. 

Menurut Andrinof untuk memastikan kebijakan pemangkasan anggaran yang dilakukan Pemerintah sudah feasible harus dilihat konsekuensinya. Juga harus dilihat dengan tujuan-tujuan lain ini dalam satu rangkaian.

"Misalnya kita ingin pemerintahan ini juga mengejar target pertumbahan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi artinya harus mendorong produktivitas. Produktivitas walaupun fungsi atau porsi dari belanja pemerintah itu hanya 9% dari total GDP," ujarnya.

Andrinof menyebut belanja pemerintah punya nilai efektivitas yang lebih tinggi untuk menggerakkan pertumbuhan. Pertumbuhan dari mana? Dari pilihan-pilihan belanjanya.

"Relevansinya adalah kalau penghematan ini, refocusing ini adalah untuk mendorong produktivitas itu sudah betul. Kalau tujuannya untuk mencegah pemborosan sehingga menghemat pengambilan dari hasil pemborosan yang digunakan untuk produktivitas itu sudah betul," paparnya. 

"Kemudian tujuan negara atau fungsi pemerintah memang untuk pelayanan pulik. Dan kalau itu meningkatkan kualitas pelayanan itu sudah betul. Maka ukurannya untuk melihat apakah ini tepat? Apakah dia mengganggu produktivitas atau tidak berbenturan dengan target pencapaian produktivitas atau tidak? Kemudian apakah mendukung penghematan yang mendukung produktivitas dan kemudian meningkatkan kualitas pelayanan atau tidak?" imbuhnya.

Di samping itu, kata Andrinof, prioritas harus jadi dasar dari refocusing anggaran. Misalnya, belanja alutsista yang tidak memiliki dampak ekonomi. Berbeda dengan belanja untuk bikin jalan, dermaga dan irigasi. Sejak dikerjakan, sejak digelontor pun langsung memiliki efek
karena membuat orang bekerja. Kemudian setelah proyek itu selesai mendorong produktivitas. 

Andrinof menilai terjadinya 'kegaduhan' terkait pemangkasan anggaran tidak semata karena kurangnya komuniksi dan koordinasi internal. 

"Kayaknya ada persoalan teknokratis yang masih lemah. Mestinya wacana itu enggak keluar juga penetapan-penetapan refocusing. Itu harus lebih clear dan rasional serta terukur," tandasnya.

Andrinof mengapresiasi langkah Pemerintahan Prabowo untuk mencegah pemborosan anggaran. 

Acara DonCast di Nusantara TV tayang setiap hari Kamis mulai pukul 20.00 WIB.  


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close