Nusantaratv.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan produksi perdana smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).
Smelter yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik ini dibangun senilai Rp56 triliun.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa pekerjaan yang berat dan melelahkan selama ia menjabat sebagai Preside selama 10 tahun ini adalah mengajak perusahaan pertambangan untuk membangun smelter.
Ia pun bercerita alotnya proses negosiasi dengan bos Freeport Richard Adkerson mengenai pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur.
"Saya ingat sampai di 2017 kita bernegosiasi, saya dengan pak Richard untuk sepakat membangun smelter di Gresik ini itupun masih alot sekali negosiasinya, alot sekali. Karena saya tahu memang ini adalah investasi yang tidak kecil Rp56 triliun," ucap.
Menurutnya perusahaan perlu menghitung keuntungan untuk membangun smelter tersebut, hingga akhirnya mulai mempersiapkan lahan dan dibangun pada tahun 2018.
"2018 dimulai persiapan lahan, persiapan lahan selesai saya kesini untuk groundbreaking memulai untuk kontruksi pabrik smelternya, dan setelah 30 bulan alhamdulillah hari ini bisa kita resmikan," lanjutnya.
Kepala Negara itu menjelaskan, pembangunan smelter ini merupakan usaha untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju yang mengolah sumber daya alamnya sendiri.
"Dan tidak mengekspor mentahan atau raw material, ini akan membawa lapangan pekerjaan yang sangat besar. Ini pelaksanaan gagasan yang sering kita sampaikan mengenai hilirisasi yang merupakan pondasi ekonomi baru indonesia," ungkap Jokowi.
Adapun smelter Gresik ini dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang dibawa dari Papua dan dapat menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas dan 210 ton perak.
Jokowi pun berharap dengan diresmikannya smelter di Gresik ini akan melibatkan UMKM dan Sub Kontraktor yang besar.
"Kita harapkan ini segera melahirkan perusahaan turunan industri turunan dari tembaga di sekitar PT Freeport Indonesia," jelas Jokowi.
"Sudah ada yang mulai produksi copper foil saya kira akan diikuti pabrik kabel, termasuk yang disampaikan Pak Erick Thohir selenium yang bisa diproduksi untuk industri semikonduktor," tandasnya.