Catat! Tax Amnesty Jilid II Dimulai 1 Januari 2022, Begini Aturan dan Skema Tarifnya

Jakarta, Nusantaratv.com-Pemerintah kembali akan memberlakukan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty jilid II. Direncanakan tax amnesty jilid II akan dimulai pada 1 Januari 2022 sampai 30 Juni 2022.

Diketahui, kebijakan tax amnesty jilid II masuk ke dalam RUU Perpajakan yang diubah menjadi RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang telah disetujui pemerintah dan DPR belum lama ini untuk dibawa ke sidang paripurna untuk disahkan

Secara spesifik, program tax amnesty ini tercantum dalam Pasal 5. Hal ini bisa dilakukan selama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) belum menemukan data dan informasi mengenai harta tersebut, mengutip okezone, Minggu (3/10/2021).

Pasal 6 ayat (1) RUU HPP menyatakan wajib pajak bisa menyampaikan surat pernyataan kepada pihak otoritas pajak pada 1 Januari 2022 sampai 30 Juni 2022.

"Wajib Pajak mengungkapkan harta bersih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) melalui surat pemberitahuan pengungkapan harta dan disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak sejak tanggal 1 Januari 2022 sampai 30 Juni 2022," demikian bunyi Pasal 6 ayat (1) RUU HPP. 

Berikut ini skema tarif tax amnesty jilid II berlaku dengan ketentuan tarif sebagai berikut :

A. Sebesar 6 persen atas harta bersih yang berada di dalam wilayah Indonesia, dengan ketentuan diinvestasikan pada:

1. Kegiatan Usaha Sektor Pengolahan Sumber Daya Alam atau Sektor Energi Terbarukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan/atau

2. Surat Berharga Negara;

B. Sebesar 8 persen atas harta yang berada di dalam wilayah Indonesia dan tidak diinvestasikan pada:

1. Kegiatan Usaha Sektor Pengolahan Sumber Daya Alam atau Sektor Energi Terbarukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan/atau

2. Surat Berharga Negara;

C. Sebesar 6 persen atas harta bersih yang berada di luar wilayah Indonesia, dengan ketentuan:

1. Dialihkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan

2. Diinvestasikan pada:

a) Kegiatan Usaha Sektor Pengolahan Sumber Daya Alam atau Sektor Energi Terbarukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan/atau

b) Surat Berharga Negara;

D. Sebesar 8 persen atas harta bersih

yang berada di luar wilayah Indonesia dengan ketentuan:

1. Dialihkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan

2. Tidak diinvestasikan pada:

a) Kegiatan Usaha Sektor Pengolahan Sumber Daya Alam atau Sektor Energi Terbarukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan/atau

b) Surat Berharga Negara;

E. Sebesar 11 persen atas harta bersih yang berada di luar wilayah Indonesia dan tidak dialihkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (6) yakni sebesar jumlah harta bersih yang belum atau kurang diungkapkan dalam surat pernyataan,".

Baca juga: Pemerintah Naikkan Pajak Orang Kaya RI Jadi 35 Persen

Berikut rincian tarif skema tax amnesty Tahun Pajak 2016-2020 :

Skema pengampunan pajak kedua yakni mengungkapkan harta bersih melalui surat pemberitahuan pengungkapan harta yang disampaikan kepada DJP sejak 2016 sampai 2020.

1. Skema 12% atas harta bersih yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan ketentuan diinvestasikan pada:

- kegiatan usaha sektor pengolahan sumber daya alam atau sektor energi terbarukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan/atau surat berharga negara;

2. Skema 14% (empat belas persen) atas harta bersih yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak diinvestasikan pada:

- kegiatan usaha sektor pengolahan sumber daya alam atau sektor energi terbarukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;= dan/atau surat berharga negara.

3. Skema 12% atas harta bersih yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan ketentuan:

Dialihkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan

diinvestasikan pada: kegiatan usaha sektor pengolahan sumber daya alam atau sektor energi terbarukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan/atau surat berharga negara.

4. Skema 14% atas harta bersih yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan ketentuan:

dialihkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan tidak diinvestasikan pada: kegiatan usaha sektor pengolahan sumber daya alam atau sektor energi terbarukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan/atau surat berharga negara.

5. Skema 18% atas harta bersih yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak dialihkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yakni sebesar jumlah harta bersih yang belum atau kurang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan orang pribadi Tahun Pajak 2020.

Nilai harta yang dijadikan pedoman untuk menghitung besarnya jumlah harta bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditentukan berdasarkan: nilai nominal, untuk harta berupa kas atau setara kas; atau harga perolehan, untuk harta selain kas atau setara kas.