Wapres Ma'ruf Amin Ingin NU Berperan dalam Perdamaian Global

Nusantaratv.com - 25 September 2021

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin/Setwapres

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar (Munas dan Konbes NU) 2021. 

Dalam sambutannya, selain menyampaikan tentang tantangan kemiskinan akibat dampak pandemi covid-19, Ma'ruf juga berbicara tentang tantangan NU menghadapi isu radikalisme. Ma'ruf berharap agar NU berperan dalam perdamaian global.

"Sesuai dengan tema ini, memang kita sudah saatnya mengambil peran global. Memang peran NU lah secara nasional yang dianggap memberikan kontribusi besar di dalam menciptakan kerukunan, perdamaian ini menarik banyak pihak dan banyak sekali yang mengharapkan peran NU di tingkat global karena NU mempunyai prinsip yang kita sebut sebagai ukhuwah insaniyah, di samping ukhuwah insaniah dan ukhuwah wathaniyah," kata Ma'ruf Amin mengutip detik, Sabtu (25/9/2021).

"Prinsip-prinsip ini yang sekarang ini diperlukan ketika dunia kita juga masih banyak terjadi konflik dimana-mana dan belum teratasi baik melalui jalur-jalur diplomasi politik apalagi melalui jalur militer," imbuhnya.

Terkait tantangan kemiskinan akibat dampak pandemi covid-19, Ma'ruf menyatakan pemerintah terus berupaya memulihkan perekonomian. 

"Tantangan kita yang juga masih dialami adalah masalah dampak itu (dampak pandemi covid-19), kita masih menghadapi pemulihan ekonomi. Terutama menghadapi tingkat kemiskinan akibat covid-19 itu bertambah. Ini yang kita terus upayakan," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf bersyukur Indonesia berhasil menurunkan angka penularan baru dan kematian. Namun, ia berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus.

"Kita harus tetap waspada untuk tidak sampai terjadi lonjakan, baik kita kurang hati-hati menjaga kerumunan atau pun karena adanya varian baru yang ada di beberapa negara. Bagi kita umat Islam dan warga NU menghadapi covid-19 itu bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga masalah keagamaan," ujarnya.

Baca juga: Wapres KH Ma'ruf Amin: Ekonomi Maju, Jika 10 Persen Penduduknya Wirausaha

Ia menekankan pemerintah sedang berupaya mengentaskan kemiskinan di masa pandemi covid-19.

"Ini yang akan kita hadapi dan pemerintah memang sedang bertekad untuk menghilangkan kemiskinan ini dan juga melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua PBNU Said Aqil mengatakan pelaksanaan Munas dan Konbes NU ini dilakukan secara terbatas dengan mengundang internal NU. Said mengatakan selama pandemi covid NU telah kehilangan ratusan kiai dan pengasuh pesantren.

"NU telah kehilangan ratusan kiai dan pengasuh pesantren selama pandemi. Ini musibah besar bagi NU dan kerugian besar bagi umat Islam, oleh karena itu NU harus menjadi teladan dalam semua ikhtiar untuk memutus rantai penularan meski kita yakin sepenuhnya ajal di tangan Allah SWT," kata Said.

Said menegaskan NU mendukung langkah pemerintah dalam menangani pandemi dari mulai penerapan protokol covid-19 serta mendukung program percepatan vaksinasi.

"NU merekomendasikan agar pemerintah memperbaiki sistem kesehatan nasional dengan meningkatkan rasio dan keandalan fasilitas kesehatan RS dan puskesmas, mengurangi kesenjangan distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan dokter, spesialis, perawat dan bidan, serta memperkuat ekosistem kesehatan mulai kemandirian farmasi, penambahan dokter dan nakes, kapasitas RS dan Puskesmas dan produksi alkes," pungkasnya.


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])