Mengenal Kanker Paru-paru Penyebab Meninggalnya Verawaty Fajrin

Nusantaratv.com - 21 November 2021

Legenda Bulutankis Indonesia, Verawaty Fajrin saat dirawat di Rumah Sakit. (dok. istimewa
Legenda Bulutankis Indonesia, Verawaty Fajrin saat dirawat di Rumah Sakit. (dok. istimewa

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Varawaty Fajrin, pebulu tangkis legendaris Indonesia, tutup usia pagi ini, Minggu, (21/11/2021) pukul 06.58 WIB di RS Dharmais, Jakarta. Verawaty meninggal dalam usia 64 tahun, meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein, seorang anak dan dua cucu.

Sebelum meninggal, Verawaty diketahui mengidap kanker paru-paru dan menjalani perawatan di RS Dharmais pada 17 September 2021. Verawaty dirawat di ruang VIP serta mendapat penanganan dari para dokter spesialis.

Kanker paru kerap dikaitkan dengan rokok. Mengutip laman Klikdokter, 85 persen kasus kanker paru diderita oleh perokok. Meski demikian, individu yang tidak merokok pun bisa mengalami kanker paru.

Faktor risiko terbesar dari kanker paru adalah rokok. Ini karena rokok mengandung 60 zat racun berbeda yang dikenal sebagai zat karsinogenik, yang dapat menyebabkan kanker. 

Baca Juga: Verawaty Fajrin, Legenda Bulutangkis Indonesia Itu Berpulang

Risiko kanker paru tak hanya mengintai para perokok, melainkan juga perokok pasif. Menurut riset, perokok pasif wanita yang pasangannya merokok, memiliki risiko 25 persen lebih besar daripada yang tinggal dengan orang yang tidak merokok.

Gejala kanker paru-paru stadium awal sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Gejala penyakit ini biasanya baru terdiagnosis ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kanker paru-paru stadium awal agar penanganan dapat dilakukan sejak dini.

Kenali Gejala Kanker Paru-paru Stadium Awal 
Salah satu penyebab tingginya angka kematian akibat kanker paru-paru adalah sulitnya mendeteksi gejala yang ditimbulkan dari kanker ini sejak dini. Hal tersebut membuat banyak kasus kanker paru-paru baru terdiagnosis setelah memasuki stadium lanjut sehingga semakin sulit ditangani.

Gejala Kanker Paru-Paru Stadium Awal
Tidak mudah menyadari keberadaan gejala kanker paru-paru pada stadium awal. Kebanyakan gejala penyakit ini sering kali mirip dengan penyakit lain, seperti tuberkulosis, efusi pleura, pneumonia, bronkitis, dan abses paru.

Baca Juga: Sampaikan Duka Mendalam, Jokowi Kenang Perjuangan Verawaty Fajrin Harumkan Nama Indonesia

Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat muncul pada kanker paru-paru stadium awal:

1. Batuk yang berkelanjutan
Batuk bisa disebabkan oleh kondisi yang ringan, seperti flu atau iritasi saluran pernapasan. Namun, jika batuk tidak juga berhenti dalam waktu lebih dari 2 minggu, bisa jadi ini pertanda dari kanker paru-paru.

Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lengkap, termasuk pemeriksaan fisik dan penunjang seperti Rontgen dada.

2. Batuk berdarah
Batuk kronis yang disertai darah atau bercak darah pada dahak, bisa menjadi gejala dari kanker paru-paru stadium awal. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan secara langsung oleh dokter.

3. Sesak napas
Sesak napas atau napas yang terengah-engah saat melakukan aktivitas sederhana juga bisa menjadi pertanda kanker paru-paru stadium awal. Sesak napas dapat terjadi akibat sel kanker menghalangi saluran pernapasan atau adanya penumpukan cairan di sekitar paru-paru.

Baca Juga: Imelda Ungkap Kenangan Paling Berkesan Bersama Verawaty Fajrin

Namun, sesak napas tidak hanya menandai adanya kanker paru-paru. Sesak napas saat beraktivitas ringan juga bisa menjadi gejala penyakit gagal jantung.

4. Nyeri dada
Kanker paru-paru juga dapat menyebabkan nyeri dada yang bisa menjalar hingga ke bahu atau punggung. Biasanya, rasa nyeri ini bersifat tajam, muncul secara terus-menerus, atau terkadang hilang timbul.

Nyeri dada juga bisa menjadi gejala penyakit jantung. Namun, nyeri dada akibat kanker paru-paru biasanya akan terasa semakin berat ketika menarik napas dalam, batuk, atau tertawa.

5. Suara serak
Suara serak yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung lebih dari 2 minggu bisa menjadi gejala kanker paru-paru stadium awal. Suara serak terjadi ketika sel kanker memengaruhi saraf yang mengatur pita suara, sehingga menyebabkan perubahan pada suara.

6. Mengi
Suara mengi yang keluar saat menarik atau mengembuskan napas merupakan pertanda dari kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi atau asma. Namun, hal ini juga bisa menjadi gejala dari kanker paru-paru. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengi tidak hilang dalam 2 minggu.

7. Penurunan berat badan
Orang yang menderita penyakit kanker, termasuk kanker paru, biasanya akan kehilangan berat badan secara drastis. Hal ini disebabkan oleh sel kanker yang menggunakan energi dan mengambil seluruh nutrisi dalam tubuh.

Oleh karena itu, jangan abaikan perubahan pada berat badan, terutama bila hal ini terjadi saat Anda tidak mengubah pola makan atau gaya hidup.

Baca Juga: Selain Verawaty Fajrin, Berikut Perempuan-perempuan Hebat di Cabang Olahraga Bulutangkis Indonesia

Gejala kanker paru-paru juga bisa berupa demam, mudah lelah, sulit makan atau menelan, pembengkakan pada jari, dan muncul benjolan yang mencurigakan pada tubuh.

Faktor Risiko Penyakit Kanker Paru-Paru
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit kanker paru-paru. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang perlu Anda ketahui dan hindari:

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyemangati legenda bulu tangkis Indonesia, saat menjenguk Verawaty Fajrin di rumah sakit..(Foto: Kemenpora)

Kebiasaan merokok dan paparan asap rokok
Kebiasaan merokok atau terlalu sering terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok.

Paparan gas radon
Radon merupakan gas alami yang dihasilkan dari pemecahan zat uranium di tanah, air, dan batuan. Terpapar atau menghirup gas radon dalam jumlah banyak merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Paparan asbes
Bekerja di tambang atau pabrik bisa membuat Anda rentan terpapar asbes. Hal ini bisa membuat Anda lebih berisiko terkena kanker paru-paru. Terlebih jika Anda seorang perokok aktif.

Baca Juga: Ini Segudang Prestasi yang Pernah Diraih Verawaty Fajrin

Polusi udara
Terlalu lama berada di tempat yang memiliki tingkat polusi udara tinggi, membuat risiko terkena kanker paru-paru menjadi lebih besar. Sekitar 5 persen dari kasus kematian akibat kanker paru di seluruh dunia disebabkan oleh polusi udara.

Faktor keturunan
Jika salah satu anggota keluarga memiliki riwayat kanker paru-paru, kemungkinan besar Anda lebih berisiko menderita penyakit ini. Namun, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa munculnya kanker paru juga berkaitan dengan faktor lingkungan dalam keluarga, seperti merokok dan paparan polusi di lingkungan tempat tinggal.

Setelah mengetahui berbagai faktor risiko penyakit kanker paru, diharapkan Anda menyadari pentingnya menjalani pola hidup sehat mulai dari sekarang. Hal ini dapat Anda lakukan dengan berhenti merokok, berolahraga secara rutin, dan mengonsumsi makanan bernutrisi.

Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter untuk mendeteksi dini berbagai penyakit, termasuk kanker paru-paru. Pemeriksaan dini ini disarankan, terutama jika Anda memiliki faktor risiko kanker paru-paru, meski belum terdapat gejala kanker paru-paru stadium awal.

Sumber: alodokter.com

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])