Ini Wilayah Jakarta yang Diprediksi Tenggelam 2050

Nusantaratv.com - 06 Oktober 2021

Salah kawasan di pesisir Jakarta yang tenggelam. (Net)
Salah kawasan di pesisir Jakarta yang tenggelam. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Profesor Riset bidang Meteorologi pada Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN membeberkan beberapa wilayah di DKI Jakarta yang bakal tenggelam pada tahun 2050.

Sampai 2050, wilayah daratan yang berkurang akibat air laut masuk Jakarta terjadi di Tanjung Priok, Sunter, Kemayoran, Ancol, Kota, Pluit, Penjaringan, Kapuk, serta Tol Bandara.

"(Pada) 2050 kenaikan paras muka laut akan membanjiri daerah Jakarta seluas lebih kurang 160,4 km persegi," ujar Eddy dalam Webinar Lectur Series Majelis Profesor Riset (MPR)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berlangsung daring, Rabu (6/10/2021).

Di samping itu, paparan Eddy juga menggambarkan di 2010 air laut yang menggenangi Jakarta menyentuh dua daerah yakni Cilincing dan Tanjung Priok, kemudian di 2015 bertambah dua daerah lagi yaitu Koja dan Pademangan, lalu di 2025 bertambah satu daerah yaitu Penjaringan.

Lebih lanjut, menurutnya air laut yang masuk ke DKI Jakarta belum menyentuh Kawasan Monumen Nasional (Monas) pada 2050 mendatang.

Menurutnya, hal itu tergambar di dalam proyeksi masuknya air laut ke Jakarta 2005-2050.

"Sampai 2050 itu memang belum menyentuh Kawasan Monas, tidak terlalu yang digambarkan sebelumnya," kata Eddy.

Dia memaparkan, berdasarkan proyeksi masuknya air laut ke Jakarta 2005-2050 tergambar bahwa air laut masuk ke Jakarta dengan mengurangi jumlah wilayah daratan beberapa daerah atau kawasan di Jakarta Utara.

Dua hal penyebab genangan
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut mempercepat proses sejumlah daerah di Jakarta dan kawasan Pantai Utara (Pantura) tenggelam.

Bila dua faktor itu bergabung menjadi satu dan berlangsung dalam waktu yang bersamaan dan secara konsisten, menurutnya, maka akan memberikan dampak yang sangat serius untuk kawasan-kawasan kota yang terletak di kawasan pesisir atau di pantai.

"Jika proyeksi hanya difokuskan pada akibat perubahan iklim semata, maka dampak yang dihasilkannya tidak terlalu berat. Hal serupa juga ditemukan jika proyeksi difokuskan hanya ke land subsidence semata, maka analisisnya tidak bisa digunakan untuk skala global atau regional," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])