Hyundai Siap Tanam Modal Rp73,2 Triliun di AS Demi Robotika dan Kendaraan Otonom

Nusantaratv.com - Hyundai Motor Group mengatakan akan menginvestasikan tambahan US$5 miliar (Rp73,2 triliun) di Amerika Serikat (AS) untuk robotika dan pengembangan perangkat lunak (software) mengemudi otonom.

Hal itu dikatakan Hyundai Motor Group sehari setelah mengumumkan investasi dengan nilai yang hampir sama untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Negara Paman Sam, seperti dikutip dari Yonhap, Senin (23/5/2022).

Ketua Hyundai Motor Group Euisun Chung membuat pengumuman terbaru dalam pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden, yang berada di Seoul untuk kunjungan tiga hari.

"Hyundai Motor Group berencana menginvestasikan tambahan US$5 miliar hingga 2025, yang akan memperkuat kolaborasi kami dengan perusahaan Amerika dalam beragam teknologi, seperti robotika, mobilitas udara perkotaan, mengemudi otonom, dan kecerdasan buatan," kata Chung.

"Ini akan memungkinkan kami untuk tumbuh menjadi perusahaan yang menawarkan kenyamanan dan keamanan yang lebih baik kepada pelanggan kami," lanjutnya.

Melalui investasi, ungkap Chung, grup akan menyediakan produk dan solusi inovatif bagi pelanggan AS, dan berkontribusi pada upaya netralitas karbon global. "Kami juga siap bekerja untuk mencapai tujuan pemerintahan Biden untuk mencapai 40 hingga 50 persen penjualan kendaraan listrik (nol emisi) di Amerika Serikat pada 2030," tambah Chung.

Biden mengatakan perusahaan otomotif, American United Auto Workers, dan gubernur federal semuanya memahami hal dasar yang sama di mana Kendaraan listrik sangat baik untuk tujuan iklim, tetapi juga baik untuk pekerjaan dan bisnis.

"Berinvestasi secara agresif dalam kendaraan listrik dan produksi baterai sekarang, bukan besok, juga penting dalam memperkuat keamanan ekonomi jangka panjang kami dan mempercepat kemajuan menuju masa depan energi bersih," jelas Biden.

Produsen mobil global telah berlomba untuk menjadi ramah lingkungan di tengah peraturan yang diperketat tentang emisi gas rumah kaca, yang menurut para ilmuwan sebagai penyebab pemanasan global.

Adapun rincian investasi yang direncanakan, Hyundai mengatakan perusahaan belum memutuskan apakah akan berinvestasi dalam robotika melalui Boston Dynamics, Inc atau M&A.

Grup tersebut mengakuisisi perusahaan robotika Boston Dynamics yang berbasis di AS senilai US$880 juta pada Juni tahun lalu untuk memperkuat daya saingnya dalam solusi mobilitas masa depan. Namun, mereka tidak memberikan rencana terperinci baik untuk investasi di sektor lain.

Pengumuman itu muncul sehari setelah raksasa otomotif Korea Selatan (Korsel) itu mengatakan akan menginvestasikan US$5,54 miliar untuk membangun kendaraan listrik khusus dan pabrik pembuatan baterai mobil di negara bagian Georgia, AS, untuk lebih memperkuat dorongan elektrifikasinya di pasar mobil paling penting di dunia.

Hyundai Motor Group berencana memulai pembangunan fasilitas kendaraan listrik 300.000 unit per tahun pada Januari 2023 dan memulai produksi pada paruh pertama 2025. Pemasok grup yang tidak terafiliasi akan menginvestasikan tambahan US$1 miliar di pabrik, menghasilkan setidaknya 8.100 pekerjaan baru di Georgia, kata Hyundai.

Bulan lalu, Hyundai Motor Co., mengumumkan akan menginvestasikan US$300 juta di pabrik Alabama yang akan memulai produksi model hibrida bensin Santa Fe dan SUV GV70 sepenuhnya listrik di bawah merek mewah Genesis akhir tahun ini.

Hyundai Motor berencana meluncurkan 17 model kendaraan listrik pada 2030, termasuk enam model Genesis, dengan afiliasinya yang lebih kecil Kia dijadwalkan merilis 14 kendaraan listrik pada 2027.

Hyundai dan Kia, yang bersama-sama membentuk produsen mobil terbesar kelima di dunia, menargetkan menjual 3,23 juta kendaraan listrik, termasuk 840.000 unit di AS pada 2030 untuk mencapai 12 persen dari pasar kendaraan listrik global.