Gubsu Khawatir Umat Nasrani yang Tak ke Gereja Saat Natal Langgar Prokes: Tuhan Aja Dilawan, Apalagi Kita

Nusantaratv.com - 29 Oktober 2021

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi/ist
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi/ist

Penulis: Ramses Manurung

Medan, Nusantaratv.com-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menggelar rapat membahas penanganan pandemi covid-19 di wilayahnya bersama sejumlah perwakilan masyarakat, Jumat (29/10/2021). Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menegaskan tak ada larangan bagi umat Nasrani yang ingin melaksanakan ibadah Natal di gereja. Mantan Pangkostrad itu justru khawatir dengan umat Nasrani yang tidak ke gereja.

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi saat menjawab pertanyaan perwakilan gereja terkait langkah yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 saat perayaan Natal 2021 mendatang.

"Satu bulan lagi akan merayakan perayaan Natal. Warga Kristen yang benar selalu taat kepada pemerintah, karena pemerintah itu adalah wakil Tuhan. Untuk itu dalam waktu dekat Pak Gubernur kita akan berunding bagaimana suasana Natal karena gereja-gereja sudah merencanakan Natalnya," kata perwakilan gereja itu.

Edy menjawab, tidak ada larangan ibadah Natal di gereja. Ia menyebutkan yang menjadi persoalan justru yang memanfaatkan hari libur Natal untuk bepergian.

"Yang persoalan bukan orang Kristen yang Natalan, yang persoalan itu yang menggunakan kalender merah itu. Ini menjadi persoalan," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.

Edy mengaku yakin umat Nasrani yang datang ke gereja saat Natal akan taat protokol kesehatan demi mencegah covid-19. Ia justru mengaku khawatir dengan umat Nasrani yang tak ke gereja saat Natal.

"Yang mau ke gereja, yakinlah ini taat aturan. Yang susah yang tak ke gereja, pasti melawan dia, orang Tuhan aja dia lawan, apalagi kita," tandasnya, mengutip detik.

Baca juga: Edy Rahmayadi Minta Kemenkes Bayar Utang Insentif Nakes Rp15 Miliar

Usai rapat, Edy kembali membahas persoalan itu. Ia mengatakan hari libur saat Natal bukan hanya milik orang Kristen.

"Kalender merah mulai dari tanggal 24 (Desember) hingga nanti sampai mungkin diperpanjang sampai tanggal 1 (Januari) itu bukan milik orang Nasrani. Miliknya siapa menganut kalender itu, di dalamnya semua agama," tuturnya.

Edy yakin orang yang beragama Kristen akan memanfaatkan hari Natal dan Tahun Baru untuk beribadah. Selain beribadah, kata Edy, momentum Natal dan Tahun Baru juga digunakan umat Nasrani untuk berkumpul bersama keluarga.

"Yang susah ini, kita-kita yang tidak bakar lilin. Akhirnya keluar-keluar kita ke mana-mana. Jalan-jalan karena kalender merah," jelas Edy.

Edy menyatakan pihaknya juga menghapus cuti bersama saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Dia berharap warga mematuhi aturan itu.

"Tidak ada libur, udah dipastikan tidak ada libur. Kata-kata tidak libur ini juga harus dilaksanakan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])