Azis Syamsuddin Jadi Tersangka, Golkar Rombak Kepengurusan

Nusantaratv.com - 29 September 2021

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto/ist
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Setelah Azis Syamsuddin yang menempati posisi wakil ketua umum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan suap perkara di Lampung Tengah, Partai Golkar melakukan perombakan kepengurusan. 

Perombakan kepengurusan ditetapkan melalui nomenklatur ‘Pengisian Jabatan Lowong Kepengurusan DPP Partai Golkar Periode 2019 – 2024’ dan Skep 418/DPP/GOLKAR/XI/2021 tanggal 27 September 2021.

Pada perombakan kali ini, ada tiga posisi di level wakil ketua umum yang mengalami perubahan kepengurusan. Adalah Adies Kadir yang ditunjuk menggantikan posisi Azis Syamsuddin sebagai wakil ketua umum bidang politik, hukum dan keamanan. 

Kemudian Firman Soebagyo didaulat menjadi wakil ketua umum bidang sosial. Posisi ini sebelumnya dijabat oleh Roem Kono, namun dia ditujuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi duta besar.

Selanjutnya ada nama Erwin Aksa yang diberikan kepercayaan menjadi wakil ketua umum bidang penggalangan strategis. Erwin menggantikan Rizal Malarangeng yang kini menjadi komisaris di anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Perombakan struktur kepengurusan baru DPP Partai Golkar ini sudah disetujui dan juga ditetapkan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Semua sudah disetujui dalam rapat pleno. 

Mengutip Inews, Selasa (28/9/2021), berikut perubahan struktur kepengurusan Partai Golkar:

1. Azis Syamsuddin, Waketum Korbid Polhukkam, mengundurkan diri kemudian digantikan oleh Adies Kadir yang sebelumnya menjabat Ketua Biang Hukum.

Adies Kadir digantikan oleh John Kenedy Aziz yang sebelumnya menjabat Wakil Bendahara Umum. John Kenedy Aziz digantikan oleh Adde Rosi Khoirunnisa Anggota FPG DPR RI.

2. Roem Kono, Waketum Korbid Penanganan Bencana Alam dan Sosial, diangkat menjadi Dubes untuk Bosnia. Posisinya kemudian digantikan oleh Firman Soebagyo yang sebelumnya menjabat Ketua Bidang Hubungan Lembaga Politik. Firman Subagyo digantikan oleh Daniel Muttaqin kader Partai Golkar.

3. Rizal Mallarangeng, Waketum Korbid Penggalangan Strategis, mengundurkan diri digantikan oleh Erwin Aksa yang sebelumnya menjabat Ketua Bidang Industri. Erwin Aksa digantikan oleh Adi Lukman.

4. Venno Tetelepta, Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan, digantikan oleh M. Sabil Rachman yang sebelumnya menjabat Ketua Bidang Hubungan Ormas. M. Sabil Rachman digantikan oleh Fahd El Fouz Arafiq yang sebelumnya menjabat Wasekjen Bidang Hubungan Lembaga.

Fahd digantikan oleh Jan Pieter Pangaribuan yang sebelumnya menjabat Wasekjen Bidang Pengawasan Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur. Jan Pieter digantikan oleh Feizal Hamka.

Baca juga: Puan Terima Surat Pergantian Azis Syamsuddin dengan Lodewijk

5. M. Sarmuji, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa Timur, menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur digantikan oleh M. Misbakhun yang sebelumnya menjabat Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal.

M. Misbakhun digantikan oleh Puteri Anetta Komarudin yang sebelumnya menjabat Wasekjen Bidang Keuangan dan Pasar Modal. Puteri Komarudin digantikan oleh Tri Hanurita kader KPPG.

6. Klemen Tinal, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Papua dan Papua Barat, meninggal dunia digantikan oleh Azis Samual.

7. Panggah Susanto, Ketua Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup, menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah digantikan oleh Christina Ariyani yang sebelumnya menjabat Wasekjen Bidang Hukum dan HAM.

Christina digantikan oleh Muhammad Sattu Pali yang sebelumnya menjabat Anggota Departemen Hukum.

Muhammad Sattu Pali digantikan oleh Achmad Taufan Soedirjo yang sebelumnya menjabat Anggota Departemen Hak Asasi Manusia. Achmad Taufan digantikan oleh Dwi Purnama Indah kader MKGR.

8. Rudy Mas’ud, Wasekjen Bidang Pertahanan, menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalimnatan Timur digantikan oleh Istu Hari Subagio anggota FPG DPRD Provinsi Jawa Timur.

9. Sahatua Simanjuntak, Wasekjen Bidang Bencana Alam dan Sosial, menjadi Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur digantikan oleh Fitria Yusuf Hamka yang sebelumnya menjabat Anggota Departemen Keuangan dan Pasar Modal. Fitria Yusuf Hamka digantikan oleh Itje Siti Dewi Koeraesin anggota FPG DPR RI.

10. Mardiyanti Adnan Aksa, Anggota Departemen Otonomi dan Pemerintahan Daerah, mengundurkan diri digantikan oleh Neni Moernaeni kader KPPG.

11. Siti Aisyah, Anggota Departemen Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I, terlibat masalah hukum digantikan oleh Tania Laena yang sebelumnya menjabat Anggota Departemen Koperasi dan UKM. Tania Laena digantikan oleh Teti Rohatiningsih Anggota FPG DPR RI.

12. Arya Anugrah Pratama, Anggota Departemen Hubungan Luar Negeri, mengundurkan diri digantikan oleh Neuman Hainata Kader Kosgoro.

13. Ton Abdillah Has, Anggota Departemen Kerohanian, tidak aktif digantikan oleh Akhmad Gozali Harahap.

14. Rina Fitri, Anggota Departemen MPO, mengundurkan diri digantikan oleh Moh. Fauzi Ibrahim.

15. Yefta Mbolik, Anggota Departemen Keamanan Nasional, digantikan oleh Aga Khan Kader AMPG.

16. Haris Pertama, Anggota Departemen Keamanan Nasional, digantikan oleh M. W. Putra Septadhana Kader AMPG.

17. Heru Dewanto, Wakil Bendahara Umum, digantikan oleh Selina Gita yang sebelumnya menjabat Anggota Departemen Pengawasan Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur, Selina Gita digantikan oleh Tuning Rahayu Kader KPPG. 

Sementara itu, pengamat politik dari LIPI Wasisto Raharjo Jati mengatakan, langkah cepat Airlangga bertujuan untuk mengonsolidasikan suara di provinsi yang menjadi kantong pemilih Golkar.

"Ini langkah dan gerak cepat Airlangga. Penunjukan Erwin adalah cara Golkar mengonsolidasi suara di provinsi kantong pemilih lain agar tidak terkena efek bola salju," kata Wasisto mengutip merdekacom.

Wasisto menambahkan, keputusan menempatkan Erwin juga sebagai langkah substitutif untuk tetap mengakomodasi elite nasional berlatar belakang kuat dalam skala lokal. Wasisto meyakini, Golkar harus melakukan pembenahan cepat agar suara tetap solid usai kadernya Azis Syamsuddin tersandung masalah korupsi.

"Pembenahan itu dimaksudkan agar jangan sampai penetapan tersangka itu menimbulkan lesunya mesin partai sehingga perlu disegerakan pengganti yang sepadan," pungkas Wasisto.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])