Yahoo Setop Layanan di China

Nusantaratv.com - 03 November 2021

Ilustrasi Yahoo. (Istimewa)
Ilustrasi Yahoo. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Yahoo mengatakan pihaknya menghentikan layanannya di China. Alasanya, mereka berada dalam lingkungan operasi yang sulit.

"Penghentian tersebut mulai berlaku pada 1 November karena menyadari lingkungan bisnis dan hukum yang semakin sulit," demikian pernyataan resmi Yahoo dalam situsnya, seperti dikutip dari VOA News, Rabu (3/11/2021).

Pada 1 November, Undang-Undang (UU) Perlindungan Informasi Pribadi China mulai diberlakukan. UU ini membatasi informasi yang bisa dikumpulkan oleh perusahaan dan memberlakukan standar untuk cara pengarsipannya. 

Pembatasan konten lainnya terhadap perusahaan internet juga diberlakukan baru-baru ini di negeri Tirai Bambu itu. Sebelumnya, sejumlah layanan Yahoo yang diblokir di China. Perusahaan tersebut sudah beroperasi di China sejak 1999.

Surat kabar Wall Street Journal melaporkan, pasca bermitra dengan Alibaba Group Holding pada 2005, layanan Yahoo secara bertahap dikurangi.

Baca Juga: Redam Kekhawatiran Pengguna, Facebook Hapus Sistem Pengenalan Wajah

Penghentian layanan operasional itu menjadi contoh awal yang cukup kontras mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan internet Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di luar negeri, khususnya China.

Pada 2004, unit Yahoo di China memberikan data kepada penguasa China yang menyebabkan pemenjaraan setidaknya dua orang yang dituduh membangkang. Anggota kongres dan aktivis mengecam Yahoo atas keputusan tersebut. 

Yahoo lalu meminta maaf atas perannya dan menyelesaikan tuntutan yang diajukan oleh keluarga dari beberapa aktivis di China. China sebelumnya telah memblokir Facebook, Google, dan sebagian besar situs media sosial dan mesin pencari global lainnya.

Pengguna di China masih bisa mengakses layanan media sosial yang diblokir tersebut dengan menggunakan VPN. Kabar hengkangnya Yahoo, yang kini dimiliki oleh perusahaan swasta Apollo Global Management, muncul di saat perusahaan internet AS lainnya juga menghentikan layanannya di China.

Diketahui, pada Oktober lalu, Microsoft berhenti menyediakan layanan bisnis dan pekerjaan LinkedIn di China. Mereka beralasan lingkungan operasi yang lebih menantang dan persyaratan kepatuhan yang lebih besar di China.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close