Nusantaratv.com - Twitter dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 4.400 dari 5.500 karyawan kontrak pada Sabtu (12/11/2022).
PHK terhadap karyawan kontrak tersebut dilakukan perusahaan tanpa pemberitahuan kepada karyawan terlebih dahulu. Demikian dikutip dari The Indian Express, Selasa (15/11/2022).
Menurut laporan dari Axios dan CNBC, sebagian besar karyawan yang terdampak PHK tidak mendapatkan pemberitahuan apapun mengenai pemutusan kontrak ini. CNBC melaporkan karyawan yang diberhentikan hanya mengetahui jika mereka telah kehilangan akses ke Slack dan sistem kerja lainnya selama akhir pekan.
Menurut surat internal yang dikirim ke pekerja kontrak dan diperoleh oleh Business Insider, Twitter menjelaskan jika PHK tersebut merupakan bagian dari penghematan. "Tim komunikasi internal Twitter dilaporkan telah diberhentikan," kata sumber kepada CNBC.
Diketahui, Musk resmi menjadi pemilik baru platform media sosial Twitter pada Kamis (27/10/2022). Salah satu orang terkaya di dunia ini, membeli Twitter seharga US$44 miliar.
Sebagai bos baru dia langsung membuat gebrakan yang mengejutkan yakni memecat sejumlah petinggi Twitter yang dituding memberi informasi sesat soal akun robot dan sampah di media sosial itu.
Sederet nama yang didepak di antaranya Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde.
Tak lama berselang, pendiri dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey pada Sabtu (5/11/2022) meminta maaf kepada staf perusahaan. Dia mengungkapkan telah menumbuhkan raksasa media sosial itu 'terlalu cepat'.
Permintaan maaf itu dikeluarkan sehari setelah sekitar separuh dari 7.500 karyawan perusahaan dipecat. "Orang-orang di Twitter dulu dan sekarang kuat dan tangguh. Mereka akan selalu menemukan jalan tidak peduli betapa sulitnya saat itu," kata Dorsey dalam sebuah tweet, seperti dikutip dari CNBC, Minggu (6/11/2022).
"Saya menyadari banyak yang marah kepada saya. Saya memiliki tanggung jawab mengapa semua orang berada dalam situasi ini: Saya menumbuhkan perusahaan terlalu cepat. Saya minta maaf untuk itu," lanjutnya.
Jack Dorsey mendirikan Twitter pada 2006 bersama Noah Glass, Biz Stone dan Evan Williams. Dia memegang jabatan puncak dua kali selama pergantian kepemimpinan dan meninggalkan dewan direksi Twitter pada awal musim semi ini, tetapi tetap menjadi pemegang saham tidak langsung di perusahaan.
Di sisi lain, Musk menyebutkan tidak menutup kemungkinan Twitter mengalami kebangkrutan. Miliarder berusia 51 tahun itu mengatakan kepada karyawan Twitter melalui telepon jika dia tidak dapat mengesampingkan kebangkrutan.
Dikutip dari Reuters, Jumat (11/11/2022), dua pekan setelah membeli Twitter, disebutkan jika kesepakatan yang menurut pakar kredit telah membuat keuangan Twitter dalam posisi genting.
Pada pertemuan pertamanya dengan seluruh karyawan di Twitter pada Kamis (10/11/202), Musk memperingatkan perusahaan mungkin kehilangan miliaran dolar tahun depan. Twitter tidak menanggapi permintaan komentar mengenai potensi kebangrutan tersebut.
Musk mengatakan perusahaan itu kehilangan lebih dari US$4 juta sehari, sebagian besar karena pengiklan mulai melarikan diri begitu dia mengambil alih. Musk telah membebani Twitter dengan utang US$13 miliar, di mana dia menghadapi pembayaran bunga dengan total hampir US$1,2 miliar dalam 12 bulan ke depan.
Pembayaran tersebut melebihi arus kas Twitter yang baru-baru ini diungkapkan, yang berjumlah US$1,1 miliar pada akhir Juni.