Twitter Blokir Akun yang Lacak Jet Pribadi Elon Musk

Nusantaratv.com - 15 Desember 2022

Ilustarsi. Gambar Elon Musk terlihat di smartphone yang ditempatkan di logo Twitter tercetak dalam ilustrasi gambar ini yang diambil 28 April 2022. (Dado Ruvic/Reuters)
Ilustarsi. Gambar Elon Musk terlihat di smartphone yang ditempatkan di logo Twitter tercetak dalam ilustrasi gambar ini yang diambil 28 April 2022. (Dado Ruvic/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Twitter pada Rabu (14/12/2022) telah memblokir akun yang melacak lokasi pesawat jet pribadi Elon Musk.

Penangguhan itu terjadi kendati Elon Musk pada bulan lalu mencuit, komitmennya untuk kebebasan berbicara yang meluas. Bahkan tidak melarang akun yang mengikuti pesawatnya, meskipun itu sangat berisiko terhadap keselamatan pribadinya secara langsung.

Dikutip dari CNN, Kamis (15/12/2022), akun @ElonJet yang dijalankan oleh Jack Sweeney, seorang mahasiswa Florida, Amerika Serikat (AS), berusia 20 tahun, yang menggunakan informasi pelacakan penerbangan yang tersedia untuk umum guna membuat bot Twitter yang mencuit setiap kali pesawat pribadi Elon Musk lepas landas dan mendarat di bandara.

Kendati demikian, tidak jelas apa alasan khusus yang menyebabkan pemblokiran akun tersebut, tetapi Sweeney mengonfirmasi kepada CNN pada Rabu (14/12/2022) jika akun tersebut telah diblokir. 

Sweeney membagikan tangkapan layar dari pesan yang dia terima dari Twitter yang berbunyi: "Setelah meninjau dengan cermat, kami memutuskan jika akun Anda melanggar aturan Twitter. Akun Anda ditangguhkan secara permanen."

Di mana unggahan terakhir akun tersebut menunjukkan pesawat jet Elon Musk lepas landas dari Oakland, California, AS pada Senin dan mendarat di Los Angeles 48 menit kemudian.

Akun @ElonJet telah lama menjadi duri di pihak Musk serta telah mengumpulkan lebih dari 500 ribu pengikut di Twitter. Sebelum Elon Musk mengakuisisi Twitter, di menawarkan Sweeney uang US$5.000 (sekitar Rp78 juta) guna mencegah dia melacak penerbangannya.  

Sweeney membalas tawaran itu dengan meminta uang US$50.000 (sekitar Rp780 juta), sambil mengatakan dia dapat menggunakan uang itu untuk kuliah dan kemungkinan membeli mobil listrik Tesla Model 3. 

Dalam pertukaran pada Januari, Elon Musk mengatakan rasanya tidak benar membayar sesuatu untuk menutup ini. "Rasanya tidak pantas membayar untuk menutup ini," tukas Elon Musk.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])