Nusantaratv.com - Elon Musk pada Kamis (11/5/2023) mengatakan telah menemukan CEO baru untuk Twitter.
Namun, sang miliarder tidak menyebut nama yang akan memimpin perusahaan media sosial asal Amerika Serikat (AS) yang berbasis di San Francisco, California itu.
"Senang mengumumkan bahwa saya telah merekrut CEO baru untuk X/Twitter. Dia akan mulai dalam 6 minggu!" kata Musk dalam akun Twitter resminya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/5/2023).
Musk sebelumnya tidak menyebutkan calon kandidat, dan tidak jelas siapa yang dia sebut sebagai penggantinya. Namun spekulasi tersebar luas di kalangan orang dalam teknologi dan media serta aplikasi perpesanan anonim untuk karyawan teknologi, Blind.
Seorang eksekutif Silicon Valley dan mantan eksekutif Hollywood mengungkapkan, Linda Yaccarino, top advertising sales executive di Comcast's NBCUniversal, bisa menjadi pilihan Musk untuk memimpin perusahaan media sosial tersebut.
Yaccarino sempat mewawancarai Musk saat konferensi periklanan di Miami bulan lalu. Juru bicara NBCUniversal saat dimintai komentar, mengatakan Linda sedang dalam latihan untuk Upfront. Hal ini mengacu pada presentasi yang akan diselenggarakan NBCUniversal untuk pengiklan di New York.
Sementara menurut salah satu staf perusahaan, mantan CEO Yahoo Marissa Mayer disarankan untuk memimpin Twitter. Selain itu, mantan CEO YouTube Susan Wojcicki dan seorang eksekutif puncak di startup Neuralink, Shivon Zilis, juga termasuk di antara nama-nama yang dibahas karyawan Twitter di Blind.
Di sisi lain, Manajer Portofolio di CI Roosevelt, Jason Benowitz, top eksekutif perempuan dari perusahaan Musk lainnya, seperti presiden SpaceX Gwynne Shotwell dan Ketua Tesla Robyn Denholm juga disebutkan namanya.
Dengan terpilihnya CEO baru, Musk mengatakan dia akan beralih ke perannya dari CEO Twitter menjadi Ketua Eksekutif Teknologi Twitter dalam beberapa pekan kedepan. Di bakal mengawasi produk, perangkat lunak, dan sistem.
Pada Kamis (11/5/2023), saham Tesla ditutup melonjak 2,1 persen. Analis mengatakan pengumuman Musk membantu meredakan beberapa kekhawatiran investor seputar keterlibatan aktif Musk di Twitter.
Saham pembuat kendaraan listrik itu terpukul setelah Musk mengambil alih Twitter pada Oktober tahun lalu, bahkan investor mengatakan langkah Musk saat itu bisa merugikan miliarder yang kini berusia 51 tahun itu.
"Kini dia dapat kembali menghabiskan lebih banyak waktu untuk menciptakan nilai di Tesla," kata Craig Irwin, analis di Roth MKM.
Sebelumnya Musk mengatakan berniat mencari pemimpin baru untuk Twitter. Dalam jajak pendapat Twitter yang dimulai oleh Musk pada bulan Desember, sekitar 57,5 persen pengguna memilihnya untuk mengundurkan diri sebagai CEO platform media sosial tersebut.
"Saya akan mengundurkan diri sebagai CEO segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan itu!" Kata Musk saat itu.
Dua pekan pertama sang miliarder sebagai pemilik Twitter baru pada Oktober ditandai dengan perubahan yang cepat. Dia memecat CEO Twitter sebelumnya Parag Agrawal dan para pemimpin senior lainnya serta memberhentikan setengah stafnya pada November.
Musk menyebutkan dirinya mengambil alih Twitter untuk mencegah platform tersebut menjadi ruang bagi kebencian dan perpecahan.