Nusantaratv.com - Para astronom dari seluruh dunia pada Kamis (16/5/2024) mengungkap tanda-tanda penggabungan yang sedang berlangsung antara dua galaksi dan lubang hitam masif di saat alam semesta baru berusia 740 juta tahun dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Penemuan ini merupakan deteksi terjauh penggabungan lubang hitam hingga saat ini dan fenomena paling awal yang pernah diamati dalam sejarah alam semesta, menurut Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA), seperti dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (17/5/2024).
Salah satu lubang hitam memiliki massa yang setara dengan 50 juta kali massa Matahari. Lubang hitam kolosal kemungkinan besar memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan galaksi induknya.
Namun masih ada kesenjangan dalam pemahaman tentang bagaimana entitas tersebut tumbuh hingga mencapai ukuran sebesar itu.
Deteksi lubang hitam raksasa dalam satu miliar tahun pertama setelah Big Bang menunjukkan adanya proses pertumbuhan yang sangat cepat dan awal.
Teleskop Luar Angkasa James Webb kini menawarkan wawasan baru tentang tahap awal pertumbuhan lubang hitam.
Fitur spektroskopi khas yang terkait dengan akresi aktif materi ke dalam lubang hitam masif memungkinkan para astronom untuk mendeteksinya.
"Kami menemukan bukti adanya gas yang sangat padat dengan gerakan cepat di sekitar lubang hitam, serta gas panas dan terionisasi tinggi yang diterangi oleh radiasi energik yang biasanya dihasilkan oleh lubang hitam dalam episode akresinya," kata peneliti Hannah Ubler dari Universitas Cambridge di Inggris.
Temuan ini dipublikasikan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.