Samsung Berencana Pangkas Produksi Chip Memori 25 Persen

Nusantaratv.com - 02 Mei 2023

Siluet orang-orang berpose dengan perangkat seluler di depan layar yang diproyeksikan dengan logo Samsung, dalam ilustrasi gambar yang diambil di Zenica, 29 Oktober 2014. (Dado Ruvic/Reuters)
Siluet orang-orang berpose dengan perangkat seluler di depan layar yang diproyeksikan dengan logo Samsung, dalam ilustrasi gambar yang diambil di Zenica, 29 Oktober 2014. (Dado Ruvic/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel), Samsung Electronics, melaporkan penurunan laba operasional sebesar 95 persen pada kuartal pertama (Q1) 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Melansir Gizmochina, Selasa (2/5/2023), perusahaan mengaitkan penurunan yang signifikan tersebut dengan rendahnya permintaan chip memori. Dan, sejauh ini Samsung belum mengungkapkan soal pengurangan produksi chip memori. Sementara analis industri memperkirakan perusahaan bakal memangkas produksi chip memori sekitar 25 persen.

Analis Semikonduktor Minbok Wi dari Daishin Securities memperkirakan Samsung dapat mengurangi produksi chip memori sebesar 20 persen hingga 25 persen pada paruh pertama tahun 2023, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. 

Di sisi lain, KB Securities memperkirakan Samsung akan mengurangi pembuatan chip memori flash NAND sebesar 15 persen dan produksi chip DRAM lebih dari 20 persen, dimulai pada kuartal ketiga (Q3) 2023. 

Min Seong Hwang, Analis di Samsung Securities, percaya jika tingkat inventaris tidak turun seperti yang diharapkan, perusahaan mungkin perlu mengurangi produksi lebih lanjut.

Samsung telah menyatakan memiliki persediaan chip memori yang cukup untuk memenuhi permintaan jangka menengah hingga jangka panjang dan berencana untuk mengurangi produksi produk lama. 

Meskipun perusahaan belum menentukan chip memori mana yang akan mengalami penurunan produksi, The Korea Herald melaporkan Samsung akan fokus pada pemotongan produksi chip DRAM murah seperti DDR3 dan DDR4 karena permintaan mereka yang semakin berkurang. 

Sebaliknya, perusahaan akan memusatkan upayanya pada chip memori canggih seperti DDR5, yang dengan cepat mendapatkan popularitas. Tren pasar baru-baru ini tidak menguntungkan Samsung, dengan harga kontrak rata-rata chip DRAM DDR4 8GB turun 19,9 persen bulan lalu, menyusul penurunan 18,1 persen pada Januari. 

Meskipun harga stabil pada Februari dan Maret, dan harga mulai turun lagi, Samsung tetap mengumumkan pengurangan produksi. Firma riset pasar TrendForce memperkirakan penurunan harga lebih lanjut sebesar 15 persen hingga 20 persen selama kuartal kedua (Q2) 2023 karena pemasok bergulat dengan tingkat persediaan yang tinggi.

Sementara prospek Samsung dan industri chip saat ini tampak suram, beberapa analis tetap optimis, menunjukkan jika perubahan haluan dapat terjadi pada 2024. Karena pasar terus bergeser dan chip memori canggih seperti DDR5 mendapatkan daya tarik, keputusan Samsung untuk fokus pada teknologi generasi mendatang dapat memposisikan perusahaan dengan baik untuk pemulihan di tahun-tahun mendatang.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])