Nusantaratv.com - Foxconn Taiwan, pembuat elektronik kontrak terbesar di dunia dan perakit iPhone utama untuk Apple Inc., mengatakan pendapatannya pada Januari melonjak 48,2 persen secara tahunan (year on year/YoY) karena menghilangkan gangguan Covid-19 di China.
Perusahaan menyebut pendapatan pada Januari mencapai rekor tertinggi, pada US$660,4 miliar (US$22 miliar), dengan operasi kembali normal dan pengiriman meningkat di kampus Zhengzhou di China, yang merupakan pusat produksi iPhone.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pendapatan naik 4,93 persen, dengan produk elektronik konsumen yang cerdas, termasuk smartphone, dan produk komputasi, menunjukkan pertumbuhan dua digit yang solid, kata perusahaan.
Produksi iPhone menghadapi gangguan menjelang liburan Natal dan Tahun Baru Imlek pada Januari setelah pembatasan untuk mengendalikan Covid-19 mendorong ribuan pekerja meninggalkan lini pabrik Foxconn di Zhengzhou.
Analis mengatakan Foxconn merakit sekitar 70 persen iPhone, dan pabrik Zhengzhou memproduksi sebagian besar model premiumnya, termasuk iPhone 14 Pro.
"Berdasarkan konsensus pasar untuk kuartal pertama 2023, pendapatan Januari sedikit lebih tinggi. Oleh karena itu, prospek kuartal pertama kemungkinan akan mencapai ekspektasi pasar," kata Foxconn tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/2/2023).
Analis memperkirakan pendapatan kuartal pertama tumbuh sekitar 4 persen secara tahunan, menurut Refinitiv.
Apple pada Kamis (2/2/2023) memperkirakan pendapatannya akan turun untuk kuartal kedua berturut-turut. Namun, penjualan iPhone kemungkinan akan meningkat karena produksi telah kembali normal di China setelah penutupan terkait Covid-19.
Saham Foxconn telah turun 0,3 persen tahun ini, berkinerja buruk di pasar Taiwan yang lebih luas, naik 10,4 persen. Perusahaan melaporkan pendapatan kuartal keempat, yang juga akan menguraikan prospeknya, pada 15 Maret nanti.