Pasar Ponsel China Menunjukkan Tanda-tanda Kebangkitan

Nusantaratv.com - Pasar ponsel China mengalami kelesuan pada awal 2023. Namun, kini mereka bersiap untuk menghadapi kebangkitan. 

Menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, produksi smartphone di China mengalami penurunan sebesar 7,5 persen dalam delapan bulan pertama 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Penjualan juga turun sebesar 4 persen, mencapai angka kuartal kedua terendah sejak 2014, berdasarkan catatan dari firma riset pasar Counterpoint. Namun, para ahli optimistis pasar ponsel China bakal menunjukkan kebangkitan pada sisa tahun ini.

Hal itu dikarenakan Huawei merilis seri Mate 60 Pro berkemampuan 5G baru-baru ini. "Rilis baru ini telah mengembalikan kepercayaan besar ke pasar smartphone China," kata Ivan Lam, analis riset senior di Counterpoint, seperti dilansir dari Gizmochina, Sabtu (7/10/2023).

Penjualan Huawei telah mengalami peningkatan sebesar 41 persen dari tahun lalu selama delapan bulan pertama 2023. Perusahaan tampaknya telah bangkit kembali dari masalah rantai pasokan, dan telah kembali ke siklus peluncuran produk regulernya, termasuk kampanye pra-penjualan sederhana untuk Mate 60 Pro 5G.

Ponsel Seri Mate 60 Pro bisa menjadi kartu andalan Huawei, karena perangkat tersebut memanfaatkan basis pengguna HarmonyOS besutannya sendiri, yang merupakan alternatif untuk Android. 

Teknologi 5G baru ini tidak hanya diharapkan dapat menarik pelanggan baru, namun juga dapat menarik kembali pelanggan yang telah beralih ke merek lain. Counterpoint memperkirakan penjualan ponsel ini akan menembus angka antara lima hingga enam juta unit pada akhir tahun.

Di sisi lain, Apple juga diperkirakan akan mendorong kembalinya penjualan dengan iPhone 15, namun teknologi asli Huawei, terutama prosesor misterius buatan China, Kirin 9000s diharapkan bisa menarik perhatian konsumen.