Nusantaratv.com - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih terus berlangsung.
Kedua negara berupaya mengendalikan perdagangan di seluruh dunia dan mendapatkan keunggulan ekonomi satu sama lain. Sayangnya, hal ini juga menimbulkan masalah di industri teknologi. Misalnya, Huawei terkena sanksi AS karena ketegangan ini dan kehilangan banyak pangsa pasar smartphone global.
Kini, Nvidia menghadapi risiko serupa. Perusahaan ini telah memperingatkan jika mereka dapat kehilangan peluang bisnis 'permanen' di China jika pemerintah AS memperketat kontrol ekspor chip.
Nvidia mengatakan mereka sudah dilarang mengekspor chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kelas atas ke China, namun mereka juga kemungkinan dilarang menjual chip kelas menengah yang digunakan di pusat data dan aplikasi lainnya.
CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan perusahaannya memiliki permintaan yang kuat terhadap produknya di seluruh dunia, namun hilangnya pasar China akan menjadi kemunduran besar bagi bisnisnya.
"Jika kami tidak dapat menjual produk kami di China, ini akan menjadi hilangnya peluang bagi kami secara permanen," kata Huang, seperti dilansir dari Gizmochina, Jumat (25/8/2023).
"China adalah pasar utama bagi produk kami, dan penting bagi kami untuk mampu bersaing di sana," lanjutnya.
Pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk memperketat kontrol ekspor chip ke China dalam upaya mencegah negara tersebut mengembangkan industri chip canggihnya sendiri.
Pemerintahan Joe Biden mengatakan, langkah-langkah tersebut diperlukan untuk melindungi keamanan nasional, namun para kritikus berpendapat jika tindakan tersebut dapat merugikan perekonomian AS dan merugikan perusahaan-perusahaan AS yang melakukan bisnis di China.
Nvidia bukan satu-satunya perusahaan AS yang khawatir dengan potensi kerugian bisnis di China. Perusahaan lain yang mungkin terkena dampaknya termasuk Intel, Qualcomm, dan Apple.
Pemerintah AS diperkirakan akan mengambil keputusan apakah akan memperketat kontrol ekspor chip ke China dalam beberapa pekan mendatang. Hasil dari keputusan tersebut dapat berdampak signifikan pada industri chip global.