Nusantaratv.com - Perusahaan teknologi asal Finlandia, Nokia, melaporkan penurunan penjualan sebesar 20 persen secara kuartal ke kuartal (QoQ).
Guna mengatasi dampak tersebut, seperti dilaporkan GSM Arena, Jumat (20/10/2023), perusahaan yang memproduksi peralatan untuk jaringan telekomunikasi itu bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 14.000 karyawan, yang setara dengan lebih dari 15 persen dari seluruh tenaga kerja perusahaan.
Menurut CEO Nokia, penjualan peralatan 5G turun 40 persen di Amerika Utara, dan pasar utama lainnya juga sudah melewati puncak pertumbuhan.
PHK ini diharapkan bakal memungkinkan Nokia menghemat 400 juta euro hingga akhir tahun 2024, dan tambahan 300 juta euro pada 2025, menurut perkiraan perusahaan.
Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu pasar terbesar bagi Nokia dan perusahaan penyedia peralatan lainnya, Ericsson. Perusahaan-perusahaan ini mengharapkan peningkatan musiman dalam kuartal berikutnya, namun ketidakpastian secara keseluruhan akan tetap ada hingga 2024.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Pekka Lundmark, Presiden dan CEO Nokia, mengatakan perusahaannya masih percaya pada pasar jangka menengah hingga panjang, tetapi dia hanya tidak tahu kapan pasar akan pulih.
Reuters menyoroti 5G seharusnya menjadi revolusi dalam otomatisasi dan konektivitas, namun bisnis lambat dalam mengadopsi teknologi baru ini untuk mobil otonom dan pekerjaan jarak jauh di bidang medis dan teknik.