Meta Dikabarkan Umumkan PHK Besar-besaran

Nusantaratv.com - 07 November 2022

Ilustrasi. Meta. (Reuters)
Ilustrasi. Meta. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Perusahaan induk Facebook, Meta, dilaporkan bakal mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran pada awal pekan ini, menurut The Wall Street Journal

Perusahaan itu berencana untuk memangkas ribuan karyawan, dengan pengumuman datang segera pada Rabu (9/11/2022), seperti dikutip dari Engadget, Senin (7/11/2022).

Meta saat ini mempekerjakan lebih dari 87.000 orang. Pemangkasan karyawan itu bisa menjadi pengurangan tenaga kerja terbesar yang dilakukan oleh perusahaan teknologi tahun ini, melampaui PHK yang dilakukan oleh Twitter pada Jumat (4/11/2022). 

Pemangkasan karyawan juga akan mewakili restrukturisasi luas pertama dalam sejarah Meta. Di sisi lain, Meta untuk saat ini masih menolak untuk berkomentar. Seorang juru bicara merujuk ke pernyataan yang dibuat CEO Mark Zuckerberg selama earning call kuartal ketiga (Q3) perusahaan baru-baru ini . 

"Pada tahun 2023, kami akan memfokuskan investasi kami pada sejumlah kecil area pertumbuhan dengan prioritas tinggi. Jadi itu berarti beberapa tim akan tumbuh secara signifikan, tetapi sebagian besar tim lain akan tetap datar atau menyusut selama tahun depan," kata perwakilan Meta. 

"Secara keseluruhan, kami berharap untuk mengakhiri tahun 2023 dengan ukuran yang kira-kira sama, atau bahkan organisasi yang sedikit lebih kecil dari kami saat ini," lanjutnya.

Seperti yang ditunjukkan The Wall Street Journal, Meta tumbuh secara signifikan selama dua tahun pertama pandemi virus corona (Covid-19), menambahkan lebih dari 27.000 karyawan pada 2020 dan 2021. 

Proses perekrutan perusahaan berlanjut hingga sembilan bulan pertama pada 2022, periode di mana mereka menghasilkan tambahan 15.344 karyawan. Kendati perusahaan itu adalah penerima manfaat utama dari pandemi, peruntungannya telah berubah dalam beberapa bulan terakhir. 

Pada Juli, perusahaan melaporkan penurunan pendapatan pertama kalinya. Perusahaan telah menyalahkan kesulitan baru-baru ini pada persaingan ketat dari TikTok dan rilis fitur App Tracking Transparency milik Apple yang kontroversial.

Pada saat yang sama, tawaran Mark Zuckerberg di Metaverse sejauh ini gagal menciptakan peluang pendapatan baru bagi perusahaan meski biayanya mahal. Sejak 2021, Meta telah menghabiskan US$15 miliar atau setara Rp235 triliun untuk membuat virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) dengan minim keberhasilan.

Perusahaan memperkirakan akan kehilangan lebih banyak uang untuk proyek tersebut pada 2023.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close