Nusantaratv.com - Huawei baru-baru ini menjadi sorotan utama karena ponsel seri Pura 70 terbaru memiliki 90 persen suku cadang yang bersumber secara lokal dari pemasok China.
Namun, ternyata informasi ini tidak sepenuhnya benar. Demikian dilansir dari Gizmochina, Minggu (5/5/2024).
Kabar ini pertama kali dilaporkan media China yang mengutip analisis dari perusahaan Jepang bernama Fomalhaut Techno Solutions soal suku cadang yang digunakan pada ponsel pintar.
Menurut laporan mereka, hampir seluruh komponen dari seri Pura 70, mulai dari chip utama (SoC) hingga layar, casing, baterai, bahkan kamera, dipasok oleh pemasok China.
Namun, CEO Fomalhaut Techno Solutions, Minatake Mitchell Kashio membantah laporan tersebut. Dia menyatakan pihaknya belum menerima perangkat Pura 70 untuk ditinjau atau dianalisis.
"Saya tidak pernah mengomentari Pura 70 kepada siapa pun karena kami belum menerima produknya," kata Kashio menanggapi email dari South China Morning Post (SCMP).
Huawei disebutkan juga belum terlalu transparan mengenai rincian soal komponen seri Pura 70. Satu-satunya informasi yang telah dikonfirmasi yakni ponsel dibekali chip Kirin 9010 menggunakan proses 7nm yang sama dari SMIC seperti Kirin 9000S yang ditemukan di seri Mate 60.
Penggunaan chip tersebut membuat raksasa teknologi China tersebut kini telah menemukan solusi untuk mengatasi tantangan rantai pasokan perangkat itu.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) sebelumnya memulai penyelidikan pada September 2023 setelah menemukan Huawei Mate 60 Pro, yang dilengkapi dengan chip Kirin 9000S yang diproduksi oleh SMIC dengan proses 7nm, diduga telah melanggar aturan ekspor AS.
Investigasi terhadap dugaan pelanggaran sanksi chip yang dilakukan SMIC masih berlangsung, dan tidak ada temuan signifikan yang dilaporkan sejauh ini.
Sementara itu, Huawei fokus pada peningkatan kinerja SoC Kirin-nya. Selain itu, perusahaan dikabarkan sedang mengerjakan chip Kirin untuk PC yang dilaporkan memiliki performa setara dengan Apple M2.