Nusantaratv.com - Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Najamuddin Amy menjelaskan, pentingnya penggunaan internet sehat dan aman bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Amy saat memberikan materi dalam acara Silaturahmi Korem 162/Wira Bhakti Dengan Aparat Pemerintah Provinsi NTB “Pemanfaatan Media Sosial Di Era Digital” yang berlangsung di Korem 162 Wira Bhakti, Senin,(28/3/2022).
Menurutnya, Internet sangat penting karena internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam menunjang aktivitas masyarakat.
“Saat ini kita memasuki era banjir informasi, berbeda dengan dulu untuk mendapatkan informasi harus mencari di surat kabar atau pergi ke perpustakaan yang berbeda-beda, dengan semakin luasnya digitalisasi sudah seharusnya masyarakat sadar akan penggunaan internet yang sehat dan aman,” jelas Amy
Amy mengimbau masyarakat agar waspada terhadap bahaya tersembunyi yang seringkali terjadi seperti Cyber Bullying, Cyber Stalking, Cyber Gambling, Cyber Fraud, Phising, Haki, Data Pribadi, Foto atau Video.
“Jangan mudah percaya dengan kenalan online, batasi pemberian informasi yang bersifat pribadi dan sebagainya,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Amy, penyebaran pemberitaan palsu atau hoaks sering kali terjadi. Berbagai elemen berita hoaks yang harus diperhatikan, diantaranya menggunakan kalimat persuasive, artikel penuh huruf besar dan tanda seru, merujuk pada kejadian dengan istilah seperti kemarin, dua hari yang lalu, seminggu yang lalu dan lebih merupakan opini dari seseorang, bukan fakta.
“Informasi yang kita dapatkan agar dapat diperhatikan jangan langsung diterima, banyak informasi dari berbagai platform yang tidak bisa diterima begitu saja,” ungkapnya.
Pentingnya pencegahan informasi hoaks juga menjadi fokus perhatian pemerintah, terutama di masa pandemi yang kini mulai reda.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, baru-baru ini menyampaikan, peran masyarakat juga sangat penting dan dibutuhkan dalam memberantas hoaks COVID-19 yang terus beredar.
“Upaya menemukan dan menindaklanjuti hoaks COVID-19 terus dilakukan dan kami bekerja sama dengan banyak pihak termasuk platform media sosial. Tapi tidak dapat dipungkiri, peran masyarakat tetap dibutuhkan agar hoaks dapat segera ditangkal,” ujar Menteri Johny, Kamis (24/2/2022) lalu.
Johnny mengatakan, dalam periode 23 Januari 2020 hingga 23 Februari 2022, Kementerian Kominfo telah menemukan 2.125 hoaks COVID-19, dengan jumlah total sebaran mencapai 5.573 sebaran di berbagai media sosial.
“Sebanyak 5.375 sebaran telah kita take down, dan 767 hoaks dikenakan penegakan hukum. Paling banyak sebaran hoaks berlangsung di Facebook, kemudian media sosial lainnya. Ini terus kita tindak lanjuti. Sedangkan untuk isu tentang vaksin COVID-19, ditemukan sebanyak 465 hoaks, mencapai 2.650 sebaran. Seluruhnya sudah kita take down,” jelas Menkominfo.
Dia menekankan, hoaks yang masih terus menyebar dapat menjadi kendala penanganan COVID-19 di Indonesia, sehingga harus terus dilawan dan ditangkal bersama.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengidentifikasi hoaks di antaranya dengan mencermati judul berita apakah provokatif atau tidak, memeriksa alamat situs yang menjadi sumber pemberitaan, serta memastikan bahwa sumber pernyataannya resmi dan kredibel.