Impor Chip Semikonduktor China Anjlok, Timbulkan Teknologi Selundupan untuk AI

Nusantaratv.com - 17 Oktober 2023

China mengalami penurunan impor chip semikonduktor yang signifikan dari Amerika Serikat (AS) sebesar 14,6 persen selama sembilan bulan pertama 2023. (europe.autonews.com)
China mengalami penurunan impor chip semikonduktor yang signifikan dari Amerika Serikat (AS) sebesar 14,6 persen selama sembilan bulan pertama 2023. (europe.autonews.com)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - China mengalami penurunan impor chip semikonduktor yang signifikan dari Amerika Serikat (AS) sebesar 14,6 persen selama sembilan bulan pertama 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Melansir Gizmochina, Selasa (17/10/2023), pengurangan drastis ini, sebesar 355,9 miliar unit sirkuit terpadu (IC), disebabkan oleh ketatnya kontrol ekspor AS yang diberlakukan karena kekhawatiran terhadap kemajuan pesat China di sektor kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) melalui infus teknologi Amerika. 

Nilai total impor IC anjlok 19,8 persen secara tahunan (year on year/YoY), mencapai US$252,9 miliar, yang mencerminkan dampak pembatasan ini terhadap perekonomian China.

Menariknya, meski ada larangan ekspor, permintaan China akan chip semikonduktor canggih untuk proyek AI telah memunculkan pasar 'gelap' untuk graphics processing unit (GPU) selundupan. Khususnya, perangkat A100 dan H100 Nvidia telah memasuki negara tersebut, menghindari saluran resmi.

Upaya pemerintah AS untuk membatasi ekspor chip tertentu ke Negeri Tirai Bambu, yang dimulai pada Agustus tahun sebelumnya, belum sepenuhnya membatasi perdagangan produk tertentu yang dijual bebas dari raksasa chip AMD (Advanced Micro Devices) dan Nvidia. 

Kondisi ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi AS dalam upaya membatasi akses China terhadap teknologi AI mutakhir sekaligus mengatasi ketidakseimbangan perdagangan. Selain itu, impor China dari pemain utama rantai pasokan chip semikonduktor Korea Selatan (Korsel), Jepang, dan Taiwan juga berkurang. 

Impor dari Korea Selatan mengalami penurunan substansial sebesar 23 persen, sementara impor dari Jepang dan Taiwan masing-masing turun sebesar 16,3 persen dan 20 persen. Pengurangan yang lebih luas ini menekankan dampak gangguan rantai pasokan global terhadap industri chip semikonduktor China.

Para analis kini mengamati potensi revitalisasi industri smartphone China, meskipun ada sanksi AS, dengan segera dirilisnya ponsel 5G baru oleh Huawei Technologies.

Perkembangan ini dapat memberikan semangat baru bagi industri yang mengalami penurunan aktivitas manufaktur, sehingga memberikan secercah harapan di tengah tantangan yang ada.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close