Nusantaratv.com - Sebuah perusahaan rintisan Australia baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menanam tanaman di permukaan bulan pada 2025.
Lunaria One meluncurkan proyeknya untuk menyelidiki apakah kehidupan tanaman dapat berkembang di permukaan bulan.
Caitlin Byrt, seorang profesor di Australian National University (ANU) sekaligus penasihat sains untuk perusahaan tersebut, mengatakan misi tersebut adalah kesempatan 'unik' untuk menggunakan pengetahuan tentang ketahanan perkecambahan tanaman guna mengidentifikasi tanaman yang dapat bertahan hidup di bulan.
Tanaman akan dipilih untuk proyek berdasarkan seberapa cepat mereka berkecambah dan berhana dari kondisi ekstrim. Tim berharap penelitian ini akan membuka metode baru untuk produksi pangan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan pangan.
"Jika Anda dapat membuat sistem untuk menumbuhkan tanaman di bulan, maka Anda dapat membuat sistem untuk menanam makanan di beberapa lingkungan paling menantang di Bumi," kata Byrt, dikutip dari CGTN, Minggu (9/10/2022).
Benih dan tanaman dorman yang dikeringkan untuk misi tersebut akan dikirim ke bulan dalam ruang yang dirancang khusus di atas pesawat ruang angkasa Beresheet 2 milik Israel.
Setelah mendarat di bulan, mereka akan menanam benih tanaman dan diaktifkan kembali melalui penyiraman. Pertumbuhan dan kesehatan mereka akan dipantau selama 72 jam, dengan data tersedia bagi para ilmuwan di seluruh dunia.
"Tim tersebut termasuk ilmuwan dari Australia, Israel, Afrika Selatan dan Amerika Serikat," ungkap ANU.