Nusantaratv.com - IDC (International Data Corporation) baru-baru ini merilis survei pasar yang mengungkapkan dinamika pasar ponsel lipat di China pada 2024, yang mengalami pertumbuhan sekaligus tantangan.
Huawei terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar ponsel lipat di China, berkat peluncuran model-model terbaru seperti Mate X6 dan Mate XT Ultimate pada tahun ini.
Dikutip dari Gizmochina, Selasa (21/1/2025), perusahaan teknologi asal China tersebut kini memegang pangsa pasar hampir 50 persen, unggul jauh dibandingkan pesaing terdekatnya.
Honor berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 20,6 persen, sementara Vivo menyusul dengan 11,1 persen, didorong oleh kesuksesan seri X Fold 3 mereka.
Xiaomi, yang meluncurkan ponsel lipat clamshell pertamanya, berhasil meraih posisi keempat dengan pangsa pasar 7,4 persen.
Sementara itu, meskipun tidak merilis produk baru pada 2024, Oppo masih menguasai 5,3 persen pangsa pasar berkat rekomendasi pengguna yang kuat.
Namun, di tengah dominasi Huawei, Samsung, yang merupakan pemimpin global dalam perangkat lipat, belum mampu menembus pasar China yang sangat kompetitif.
Mengenai tren pasar, pengiriman ponsel lipat mencapai 9,17 juta unit pada 2024, mencatatkan kenaikan 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, pada kuartal keempat, terjadi penurunan pengiriman sebesar 9,6 persen, dengan total 2,5 juta unit, yang menandai penurunan pertama setelah sembilan kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan pesat.
Meskipun ada peningkatan dalam desain, daya tahan, dan masa pakai baterai yang memperkuat daya tarik ponsel lipat, harga yang tinggi, daya tahan terbatas, dan kapasitas penyimpanan yang sempit masih menjadi kendala dalam adopsi perangkat ini di kalangan konsumen yang lebih luas.
Pasar Ponsel Pintar China Alami Pemulihan Signifikan di 2024
Setelah mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut, pasar ponsel pintar China akhirnya pulih pada 2024 dengan pengiriman sekitar 286 juta unit, naik 5,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemulihan ini dipicu oleh permintaan untuk fitur AI, tampilan lebih baik, dan masa pakai baterai yang lebih lama, terutama pada paruh pertama tahun ini.
Meskipun permintaan cenderung menurun di akhir tahun, program subsidi konsumen yang akan diluncurkan pemerintah pada 2025 diharapkan dapat mendorong pasar lebih lanjut.
Para analis meyakini pemulihan pasar ini memberikan peluang bagi produsen untuk berinovasi, namun mereka perlu menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan pertumbuhan berkelanjutan agar terhindar dari potensi stagnasi permintaan di masa depan.