Nusantaratv.com - Komisaris Federal Communications Commission (FCC), Brendan Carr, meminta Google dan Apple agar melarang aplikasi TikTok di toko layanan aplikasi milik mereka.
Hal itu didasarkan pada laporan yang menyebutkan karyawan perusahaan induk ByteDance di China memiliki akses ke data pengguna TikTok di Amerika Serikat (AS). "TikTok bukan sekadar aplikasi video. Itu pakaian kedok," ucap Brendan dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya, seperti dilaporkan Engadget, Rabu (29/6/2022).
Brendan dilaporkan telah menuliskan surat kepada Google dan Apple terkait larangan tersebut. Dalam surat ini, dia meminta perusahaan untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka.
Di mana surat permintaan dari Brendan ini merujuk pada laporan BuzzFeed News yang telah memeriksa audio yang bocor dari 80 pertemuan internal TikTok. Berdasarkan rekaman audio yang bocor itu, karyawan perusahaan induk ByteDance yang berbasis di China telah berulang kali mengakses informasi pribadi pengguna di AS.
Berdasarkan laporan BuzzFeed News, salah satu anggota Departemen Kepercayaan dan Keamanan TikTok pada September 2021 mengungkapkan, seluruhnya terlihat di China. Sedangkan di pertemuan yang berbeda, direktur lain mengungkap jika seorang insinyur dengan julukan 'Master Admin' yang berbasis di Beijing memiliki akses ke segalanya.
Dalam suratnya, Brendan mencantumkan laporan lain yang menunjukkan bukti dan penentuan mengenai praktik data TikTok. Ini mencakup laporan sebelumnya, di mana para peneliti menemukan aplikasi tersebut dapat menghindari pengamanan Android dan iOS untuk mengakses data sensitif pengguna.
Dia juga mengutip keputusan TikTok pada 2021 untuk membayar US$92 juta untuk menyelesaikan puluhan gugatan terkait tuduhan pengumpulan data pribadi tanpa persetujuan dan menjualnya kepada pengiklan.
"Jelas TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima karena pengumpulan datanya yang ekstensif dikombinasikan dengan akses Beijing yang tampaknya tidak terkendali ke data sensitif itu," tulis Brendan dalam suratnya itu.
Dia mendesak Google dan Apple hingga 8 Juli untuk menjelaskan mengapa mereka tidak menghapus aplikasi tersebut dari toko mereka. Sejauh ini, laporan mengatakan, Carr menjadi satu-satunya orang yang membubuhkan tanda tangan dalam surat tersebut.
Sedangkan anggota Komisaris FCC lainnya tampaknya tidak terlibat dalam penandatangan surat permintaan yang diajukan oleh Brendan. Hingga saat ini masih belum terdapat pernyataan resmi terkait permasalahan tersebut.
Dan, hanya beberapa jam sebelum BuzzFeed News menerbitkan laporannya, TikTok mengumumkan jika mereka memigrasikan 100 persen lalu lintas pengguna AS ke Oracle Cloud Infrastructure yang baru. Ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk mengatasi kekhawatiran otoritas Negara Paman Sam itu tentang cara menangani informasi dari pengguna di negara tersebut.