Nusantaratv.com - Sejak mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar, Elon Musk telah beberapa kali membuat keputusan kontroversial.
Hal itu tampaknya belum berakhir, karena kabarnya dia telah mengumumkan keputusan baru terkait platform tersebut.
Pengumuman itu menyebutkan, 1,5 miliar akun yang tidak aktif di Twitter selama bertahun-tahun akan dihapus dalam waktu dekat. Semua data yang terkait dengan akun ini akan dihapus dari database.
Dikutip dari Gizmochina, Sabtu (10/12/2022), langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar oleh Twitter untuk meningkatkan kualitas kontennya dan mengurangi penyebaran informasi yang salah di platform tersebut.
Dalam tweet-nya, Musk berkata, "Twitter akan segera mulai membebaskan ruang nama dari 1,5 miliar akun."
Twitter will soon start freeing the name space of 1.5 billion accounts
— Elon Musk (@elonmusk) December 9, 2022
Musk menyatakan perusahaan akan mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk mengidentifikasi dan menghapus akun palsu atau tidak aktif. Ini termasuk akun yang belum log-in atau membuat postingan apa pun di platform untuk jangka waktu yang lama. Kriteria pasti untuk akun yang tidak aktif belum diumumkan.
Penonaktifan akun ini diperkirakan berdampak signifikan pada basis pengguna Twitter, karena perusahaan saat ini memiliki sekitar 330 juta pengguna aktif. Belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menutup semua akun yang tidak aktif.
Banyak pengguna Twitter telah menyatakan dukungan untuk keputusan tersebut, dengan alasan jika itu akan membantu meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan di platform.
Namun, ada juga yang menyatakan keprihatinan jika langkah tersebut dapat mengakibatkan pengguna yang sah kehilangan akses ke akun mereka. Menanggapi kekhawatiran tersebut, Musk menyatakan jika Twitter akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan tidak ada pengguna aktif yang terpengaruh oleh penonaktifan akun tidak aktif.
Ini mungkin termasuk memberi pengguna masa tenggang untuk log-in dan mengaktifkan kembali akun mereka sebelum dinonaktifkan. Secara keseluruhan, keputusan untuk menonaktifkan 1,5 miliar akun tidak aktif adalah langkah berani Twitter untuk meningkatkan kualitas kontennya dan melindungi penggunanya dari informasi yang salah.
Kendati demikian, masih harus dilihat bagaimana keputusan ini akan berdampak pada platform dan penggunanya dalam jangka panjang.