Nusantaratv.com - Pendiri Huawei Technologies Co., Ltd., mengatakan perusahaan teknologi China itu telah mengganti lebih dari 13.000 suku cadang dalam produk-produknya yang terkena sanksi perdagangan oleh Amerika Serikat (AS).
Reuters melansir pernyataan pendiri Huawei Ren Zhengfei dari transkrip pidato yang diunggah pada Jumat (17/3/2023) oleh Universitas Shanghai Jiao Tong. Tetapi Reuters tidak bisa memverifikasi transkrip pernyataan Ren secara independen.
Menurut transkrip itu, Ren mengatakan selama tiga tahun belakangan ini telah mengganti 13.000 komponen dengan suku cadang buatan China. Selain itu, Huawei juga sudah mendesain kembali 4.000 papan sirkuit untuk produk-produknya. Ren mengungkapkan produksi papan-papan sirkuit sudah stabil.
Pernyataan itu membuka peluang bagi upaya Huawei untuk pulih dari pembatasan perdagangan AS. Sejak 2019, Huawei menjadi target kebijakan pengontrolan perdagangan oleh AS. Perusahaan itu merupakan pemasok utama perangkat yang digunakan pada jaringan komunikasi 5G.
Kontrol dari AS itu sudah memangkas pasokan chip dari perusahaan AS untuk Huawei. Perusahaan itu juga kehilangan akses ke peralatan teknologi AS untuk merancang chip-nya sendiri yang kemudian diproduksi oleh mitra Huawei.
Ren membuat pernyataan itu dalam sebuah bincang-bincang dengan para pakar teknologi China pada 24 Februari, menurut universitas itu. Universitas itu mengunggah transkrip ke situs web-nya pada Jumat (17/3/2023). Perwakilan Huawei di AS tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar pada Jumat (17/3/2023).
Ren mengatakan Huawei menginvestasikan US$23,8 miliar (sekitar Rp36,6 triliun) guna penelitian dan pengembangan (Research & Development/R&D) pada 2022. "Seiring dengan meningkatnya profitabilitas, kami akan terus meningkatkan belanja untuk R&D)," tukas Ren.
Laporan itu muncul setelah para analis mengatakan bahwa Huawei memamerkan peralatan telekomunikasi 5G pada konferensi industri di Barcelona di mana semua chip pada papan sirkuitnya disamarkan mengenai asal-usulnya.