Nusantaratv.com - Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple, menunda rencana mereka menggunakan chip memori dari Yangtze Memory Technologies (YMTC) China dalam produk-produknya.
Hal ini merupakan imbas dari keputusan Washington untuk memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat terhadap perusahaan teknologi China, Nikkei melaporkan pada Senin (17/10/2022), seperti dikutip dari Reuters.
Awalnya, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, AS itu, berencana mulai menggunakan chip memori flash NAND YMTC yang didanai negara pada awal tahun ini, kata Nikkei, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Baca Juga: Apple Rombak Besar-besaran Desain iPhone 15
Penggunaan chip tersebut awalnya direncanakan hanya akan digunakan untuk iPhone yang dijual di pasar China. "Apple telah memesan hingga 40 persen dari chip yang dibutuhkan untuk semua perangkat iPhone dari YMTC," demikian laporan Nikkei.
Pekan lalu, AS menambahkan pembuat chip memori terkemuka China YMTC dan 30 entitas China lainnya ke daftar perusahaan yang tidak dapat diperiksa oleh pejabat AS, meningkatkan ketegangan dengan Beijing, memulai jam kerja 60 hari yang dapat memicu hukuman yang jauh lebih keras.
YMTC juga sedang dalam penyelidikan oleh Departemen Perdagangan AS terkait adanya pelanggaran kontrol ekspor AS dengan menjual chip ke perusahaan telekomunikasi China yang masuk daftar hitam, Huawei Technologies Co Ltd.
Serangkaian kontrol ekspor yang diterapkan pemerintah Joe Biden di China adalah upaya untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer Beijing dengan memotong pasokan negara itu dari chip semikonduktor tertentu yang dibuat di mana saja di dunia dengan peralatan AS.