Nusantaratv.com - Apple dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan pemasok untuk mendirikan fasilitas manufaktur baru di Thailand untuk memproduksi Macbook.
Melansir Gizmochina, Sabtu (15/4/2023), keputusan ini sejalan dengan strategi Apple untuk secara bertahap mengurangi ketergantungannya pada China dan meningkatkan jejaknya di negara Asia lainnya, mengingat konflik perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Kabar ini bermula dari pemasok asal Thailand yang saat ini sedang menjalin kerja sama dengan Apple untuk memproduksi Apple Watch. Pemasok yang sedang melakukan pembicaraan dengan Apple sudah memiliki fasilitas manufaktur yang mapan di Thailand yang digunakan oleh merek lain.
Mereka saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Apple untuk membangun jalur perakitan dan produksi yang berbeda di pabrik mereka untuk memproduksi Macbook.
Menurut beberapa pemasok, mereka telah mulai membangun fasilitas produksi di Thailand untuk MacBook Apple, dengan target penyelesaian diharapkan pada akhir tahun ini.
Awalnya, Apple telah meminta pendirian pabrik baru di Vietnam, tetapi pemasok ini malah mengusulkan untuk menggunakan ruang yang ada di Thailand. Salah satu pemasok menyatakan, meskipun Apple telah mendekati mereka terkait pendirian pabrik di Vietnam, mereka memberikan alternatif yang lebih baik dengan menggunakan ruang yang luas dan kemampuan produksi di Thailand.
Lebih lanjut, pemasok menyatakan, kendati rakitan MacBook terjadi di Vietnam, beberapa komponen dapat dipasok dari pabrik Thailand. Selain itu, pemasok telah meyakinkan Apple jika logistik dan bea cukai tidak akan memakan waktu lebih dari tiga hari.
Di sisi lain, Apple berencana menjauh dari China untuk menghindari tekanan dari sanksi perdagangan AS-China yang sedang berlangsung. Perusahaan berencana menjadikan Vietnam sebagai basisnya di Asia dan sudah memproduksi iPad dan Airpods di negara tersebut.
Namun, Thailand juga terlihat sebagai pilihan yang masuk akal karena negara tersebut menawarkan pasar manufaktur yang sangat kompetitif dengan bahan baku yang melimpah, tenaga kerja murah, dan teknologi inovatif.
Selain itu, pemerintah Thailand juga mendorong sektor manufaktur karena merupakan penyumbang terbesar dari total ekspor Thailand dan menghasilkan lapangan kerja dalam jumlah besar, mencapai hampir enam juta pekerja pada tahun 2021 saja.
Per kuartal keempat (Q4) 2021, pangsa sektor manufaktur dalam kontribusi ekonomi Thailand adalah 34 persen, mendahului industri besar lainnya seperti jasa dan perdagangan.