Nusantaratv.com - Pengguna Android sudah memiliki tingkat perlindungan yang baik dengan Google Play Protect.
Hal ini terintegrasi dalam sistem operasi (OS) dan terus memindai malware untuk melindungi perangkat. Dengan sistem pertahanan terbaik, perangkat bisa terbebas dari segala ancaman aplikasi berbahaya.
Tak lama setelah dimulainya versi beta pertama Android 15, tanda-tanda dalam kodenya tampaknya mengarah ke fitur "karantina" baru untuk aplikasi berbahaya. Anggap saja karantina aplikasi sebagai jalan tengah antara membiarkan aplikasi yang berpotensi berbahaya berjalan bebas dan menghapusnya sepenuhnya dari perangkat.
Jika suatu perangkat lunak menunjukkan perilaku mencurigakan, Android 15 dapat secara otomatis menempatkannya ke dalam karantina. Tindakan ini secara efektif mengisolasi aplikasi, mencegahnya menyebabkan kerusakan saat Anda menyelidiki atau menunggu keputusan resmi dari Google Play Protect.
Saat berada di karantina, aplikasi akan tetap muncul di layar beranda dan pengaturan. Namun aplikasi yang dikarantina sangat dibatasi untuk melakukan hal-hal seperti menampilkan notifikasi, menjalankan aktivitas latar belakang, menelepon perangkat Anda, atau berinteraksi dengan proses sistem lainnya.
Dilansir dari Phone Arena, Jumat (19/4/2024), seperti yang ditemukan pakar kode Android, Mishaal Rahman (Android Authority). Menurutnya, Google tampaknya sedang mengerjakan fitur karantina baru yang mengisolasi aplikasi yang berpotensi berbahaya.
Rahman mencatat mengkarantina aplikasi di Android 15 fungsinya mirip dengan menonaktifkan aplikasi di Pengaturan atau menangguhkannya melalui Digital Wellbeing.
Dalam pengujian, protokol keamanan akan tetap menampilkan keberadaan aplikasi di layar beranda, namun ini akan menonaktifkan semua notifikasi darinya. Aplikasi yang sudah ada sebelumnya (jendela/aktivitas) akan "disembunyikan" dan juga kehilangan kemampuannya untuk memanggil perangkat Android.
Rahman menemukan jika aplikasi yang dikarantina tidak dapat "menerima siaran" dari OS atau aplikasi lain di perangkat. Selain itu, layanan tidak dapat menanyakannya, namun tampaknya aktivitas aplikasi masih dapat menanyakannya.
Google kemungkinan sedang mengerjakan tombol izin "QUARANTINE_APPS" baru bagi pengguna untuk memberikan layanan seperti Play Protect. Ini bisa berarti Android akan bertanggung jawab untuk membatasi aplikasi dari sistem pengguna lainnya.
Dasar untuk karantina aplikasi muncul pada akhir 2022, dalam versi pengembang Android 14. Namun, tidak ada jaminan jika ini akan hadir dengan Android 15, atau kapan peluncuran yang lebih luas bakal terjadi. Namun masih harus menunggu dan melihat apakah Google Play Store mulai menggunakan izin baru ini.
Menerapkan karantina aplikasi ini sepertinya merupakan langkah cerdas demi keamanan pengguna. Ini menawarkan solusi fleksibel untuk menangani aplikasi yang mungkin tidak berbahaya tetapi menunjukkan perilaku yang dipertanyakan.
Tentu saja, Google Play Protect masih memiliki area lain yang perlu ditingkatkan, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjaga keamanan perangkat Android.